Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Ramalkan Ekonomi Indonesia 2020 Tumbuh 5,1 Persen

Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia.
Peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia dalam rangkaian Pertemuan IMF  World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo
Peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia dalam rangkaian Pertemuan IMF World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan berada pada angka 5,1% pada 2020.

Perkiraan tersebut dirilis oleh World Bank dalam laporan kuartalan edisi Desember 2019 pada Rabu (11/12/2019).

Lead Economist for Indonesia dari World Bank Frederico Gil Sander menyebutkan, kondisi perekonomian global yang tak menentu akibat ketegangan perdagangan internasional berimbas pada melambatnya penggerak pertumbuhan domestik Indonesia. Ketegangan perdagangan internasional diperkirakan akan menurun secara bertahap pada tahun depan.

Hal ini juga akan ditopang dengan menurunnya ketidakpastian politik dalam negeri yang membuat pertumbuhan PDB riil akan mulai meningkat secara bertahap pada 2020.

"Risiko penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi akan tetap tinggi pada tahun depan. Hal ini terutama dipengaruhi hubungan dagang antara AS dan China serta harga komoditas," katanya saat ditemui di Jakarta pada Rabu (11/12/2019).

Sementara itu, konsumsi swasta pada 2020 akan mengalami sedikit menurun dikarenakan inflasi yang diproyeksikan lebih tinggi. Inflasi diperkirakan meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah menghapus subsidi listrik 900 VA rumah tangga mampu.

Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi pemerintah juga diperkirakan relatif konservatif karena penerimaan yang diperkirakan rendah. Hal tersebut terjadi karena harga komoditas yang melemah dan nilai impor yang masih rendah, kendati reformasi pajak tengah berlangsung.

Adapun nilai ekspor dan impor masih diperkirakan melemah pada tahun depan. Bank Dunia juga memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada 2020 juga akan turun dari proyeksi tahun ini sebesar 2,7% terhadap PDB menjadi 2,6% terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper