Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Mandek Sektor Manufaktur Harus Segera Diatasi

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan masih banyak investasi yang sudah masuk ke industri pengolahan Indonesia, tetapi belum bisa terealisasikan sepenuhnya.
ilustrasi/Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
ilustrasi/Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah realisasi investasi yang masih tersendat di sektor manufaktur perlu dioptimalkan pada 2020 yang dinilai masih akan melanjutkan tren stagnasi penanaman modal baru.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan masih banyak investasi yang sudah masuk ke industri pengolahan Indonesia, tetapi belum bisa terealisasikan sepenuhnya.

Sejumlah permasalahan menahun, seperti sinkronisasi aturan perizinan, ketenagakerjaan, perpajakan dan problem sosial, masih mengadang realisasi penanaman modal tersebut.

Apindo, katanya, bakal mendorong realisasi investasi itu lantaran tingkat investasi baru pada 2020 diperkirakan tidak akan beranjak jauh dari tahun ini.

"Sambil menantikan omnibus law, jangan lupakan investasi yang sudah masuk tapi stuck karena kendala yang itu-itu saja. Mungkin nilainya tidak akan besar, tapi ini bisa mendukung ekonomi 2020," ujarnya, Selasa (10/12/2019).

Shinta mengatakan Apindo saat ini tengah mengidentifikasi sejumlah investasi atau proyek yang mandek tersebut di sejumlah sektor strageis. Pihaknya akan berfokus mendorong sejumlah proyek besar di beberapa sektor strategis sehingga dampaknya bisa langsung terasa bagi kinerja manufaktur nasional.

Pihaknya berharap Badan Koordinasi Penanaman Modal juga turut aktif mendorong realisasi investasi tersebut dan tidak hanya sekadar mengeluarkan izin.

"Ini akan langsung kelihatan dampaknya, ketimbang mengejar investasi baru. Tugas BKPM untuk menggandeng dan memberikan solusi," ujarnya.

Di sisi lain, Apindo berharap pengesahan undang-undang besar atau omnibus law bisa mendorong iklim investasi di Indonesia pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper