Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Copot Dirut Garuda, Erick Thohir Nonaktifkan 4 Direksi yang Selundupkan Harley Davidson

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sabtu (7/12/2019), bertemu komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dalam pertemuan itu, Erick menerima laporan komisaris dan membahas kasus kargo gelap. Salah satu hasil pertemuan itu adalah memberhentikan empat direksi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./ ANTARA -Hafidz Mubarak A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir aat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019)./ ANTARA -Hafidz Mubarak A.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sabtu (7/12/2019), bertemu komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dalam pertemuan itu, Erick menerima laporan komisaris dan membahas kasus kargo gelap. Salah satu hasil pertemuan itu adalah memberhentikan empat direksi.

"Yang sangat menyedihkan ini sistemik, bukan akting seseorang. Ini yang saya sedih banget," ujar Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Dia menuturkan temuan terbaru ini membuka peluang Kementerian BUMN untuk merombak manajemen PT Garuda Indonesia.

"Sesuai laporan komisaris nanti ada direksi lain yang akan dinonaktifkan. Ini bisa bongkar total jadinya. Ada empat tambahan baru yang akan dinonaktifkan," kata dia

Erick sebelumnya mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara lantaran terlibat kasus kargo gelap.

"Saya sebagai Menteri BUMN akan berhentikan Dirut Garuda," katanya di kantor Kementerian Keuangan. 

Ari diketahui menjadi pemilik kargo gelap berupa motor Harley Davidson yang diselundupkan dari Prancis menuju Jakarta. Bea dan Cukai Soekarno-Hatta menyita benda itu di hanggar Garuda Maintenance Facility pada 17 November lalu.

Erick mengatakan sebenarnya menunggu pihak yang bersangkutan mengundurkan diri. Namun itu tidak terjadi hingga dia menerima laporan dari komisaris dan komite audit.

"Tapi saya tidak dalam arti arogansi, karena prosedurnya sesuai. Ada laporan komisaris, ada dari komite audit, itu yg terpenting. Dan Alhamdulillah hari ini komisaris meeting lagi dengan saya," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper