Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa yang Tak Disukai Menhub Budi Karya Sumadi, Simak Pengakuannya!

Selama menjadi Menhub, Budi Karya menyatakan paling tidak suka dengan kelakuan dari netizen atau para pengguna media sosial.
Menhub Budi Karya Sumadi saat membuka diskusi panel yang diselenggarakan Bisnis Indonesia bertajuk Polemics and Prospects of the Aviation Industry: Airfares, Competition, and Efficiency pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Menhub Budi Karya Sumadi saat membuka diskusi panel yang diselenggarakan Bisnis Indonesia bertajuk Polemics and Prospects of the Aviation Industry: Airfares, Competition, and Efficiency pada Rabu 25 September 2019./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ternyata juga bisa "terpancing" juga dengan kelakuan netizen di media sosial.

Selama menjadi Menhub, Budi Karya menyatakan paling tidak suka dengan kelakuan dari netizen atau para pengguna media sosial. Menurutnya, kadang dengan adanya satu kesalahan kecil membuat seluruh aktivitas di transportasi dinilai kurang baik.

"Sosmed [sosial media] itu , kadang-kadang, ada suatu kata-kata membuat bangga tapi ada di tempat katakanlah di Bandara Soetta [Soekarno-Hatta] ada lalat sedikit jadi ramai," kelakarnya dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2019, Kamis (5/12/2019).

Namun, Budi Karya mengaku menjadi sangat terbuka terhadap kritik sehingga terus berupaya agar menjadi lebih baik dengan banyaknya respons netizen di media sosial.

Selain itu, dia menyatakan sangat senang jika instruksi yang diberikan Presiden Joko Widodo bisa dikerjakan dengan baik. Salah satu contohnya amanah baru soal 5 Bali baru.

"Begitu memberikan catatan. Saya pikir sebagai profesional mencapai suatu kebaikan pasti sangat senang," imbuhnya.

Seperti diketahui, Menhub Budi Karya mengelola anggaran belanja Kementerian Perhubungan 2020 sebesar Rp43,11 triliun. Total jumlah anggaran ini berasal dari penambahan anggaran sebesar Rp441,5 miliar untuk membangun infrastruktur transportasi dan pengembangan destinasi wisata prioritas seperti Morotai, Labuan Bajo, Manado, Wakatobi, Borobudur, Tanjung Kelayang, dan Danau Toba.

Tambahan dana ini akan digunakan untuk pengembangan Morotai sebesar Rp18,5 miliar, Wakatobi Rp19,7 miliar, Borobudur Rp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper