Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2024, MRT Jakarta Ditarget Angkut 200.000 Penumpang Per Hari

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan MRT fase pertama yang saat ini beroperasi sudah melebihi jumlah target penumpang.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta usai fase kedua beroperasi bisa mencapai 200.000 orang per hari.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan MRT fase pertama yang saat ini beroperasi sudah melebihi jumlah target penumpang. Jumlah penumpang yang dilayani mencapai 100.000 orang per hari, targetnya hanya 65.000 orang per hari.

"Nanti [fase kedua] akan diperpanjang sampai ke Kota. Target 2024 sudah beroperasi dengan target penumpang lebih tinggi hingga 200.000 orang per hari," kata Zulkifri dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Kamis (5/12/2019).

Dia menambahkan MRT fase kedua rencananya akan memiliki rute dari Bundaran HI hingga Jakarta Kota. Pada rute ini akan dilengkapi delapan stasiun yang meliputi stasiun Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota, dan Kampung Bandan.

Dia menambahkan paket pekerjaan dari Stasiun Bundaran HI hingga Sarinah sudah dilakukan proses pelelangan. Nantinya, total panjang jalur hingga Kota mencapai 8 kilometer.

MRT Jakarta fase pertama dengan rute Lebak Bulus--Bundaran HI terdiri atas 13 stasiun dan sepanjang 15,7 kilometer.

Kehadiran MRT Jakarta selain dapat menekan angka kemacetan lalu lintas di ibu kota, juga dapat mendukung langkah Kemenhub untuk meningkatkan rasio penggunaan transportasi umum khususnya di Jabodetabek sebesar 60% dari total pergerakan orang di Jabodetabek pada 2019.

Rasio penggunaan transportasi umum di Jabodetabek pada 2018 telah mencapai 29,9% dari total pergerakan orang. Angka tersebut mencapai hampir setengah dari target

Sementara itu, pemerintah memperkirakan pembangunan MRT fase ketiga atau koridor Timur--Barat (East--West) paling lambat dilakukan pada kuartal II/2020. Jalur MRT akan memanjang dari Cikarang sampai ke Balaraja dengan total panjang jalur tersebut mencapai 78 Km.

Apabila MRT fase dua dan tiga selesai Jakarta bakal memiliki jalur MRT sepanjang 100 Km. Pembangunan yang gencar tersebut sebagai upaya untuk menjadikan konsep Jakarta sebagai kota besar dengan angkutan massal yang mumpuni.

Pembangunan MRT Jakarta sebenarnya telah dicanangkan sejak 1985. Pada rentang waktu tahun 1985-1995 berbagai studi terkait MRT telah dilakukan.

Meskipun sempat tertunda akibat krisis moneter saat itu, akhirnya pada 2013 Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta secara resmi memulai tahap konstruksi MRT Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper