Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Natal, Ini Peta Bandara AP I yang Sanggup Tangani Pesawat Jumbo

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mendukung langkah maskapai yang berencana mengoptimalisasi penggunaan pesawat wide body pada beberapa rute.
Wisatawan mancanegara (wisman) membawa barang bawaan di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (3/9/2019). PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat sebanyak 3.533.010 orang wisman tiba di Bali pada Januari-Juli 2019 melalui bandara tersebut, meningkat 0,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan dominasi wisatawan asal China dan Australia./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf
Wisatawan mancanegara (wisman) membawa barang bawaan di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (3/9/2019). PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat sebanyak 3.533.010 orang wisman tiba di Bali pada Januari-Juli 2019 melalui bandara tersebut, meningkat 0,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan dominasi wisatawan asal China dan Australia./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menyebut kapasitas bandara bisa terisi maksimal seiring dengan penggunaan pesawat berbadan lebar oleh maskapai nasional.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan mendukung langkah maskapai yang berencana mengoptimalisasi penggunaan pesawat wide body pada beberapa rute. Terlebih, sejumlah bandara yang dikelola juga sudah mampu mengakomodasi pergerakan pesawat berlorong ganda (twin aisle).

"Kami sudah siap dengan rencana maskapai yang ingin menggunakan pesawat wide body. Kapasitas bandara kami jadi lebih terpakai secara optimal," kata Handy kepada Bisnis.com, Rabu (4/12/2019).

Dia menyatakan sudah memetakan beberapa bandara yang memiliki tingkat permintaan pasar yang tinggi, antara lain Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Dimensi ketiga bandara tersebut sudah mampu didarati pesawat berjenis Airbus 330 atau Boeing 777.

Minimal dimensi landas pacu (runway) yang dibutuhkan, lanjutnya, memiliki panjang 3.000 meter. Bandara lain yang juga sudah beberapa kali melayani pesawat wide body adalah Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kendati demikian, dia mengklaim dimensi runway bandara yang dikelola sudah mampu melayani pesawat wide body karena rata-rata lebih dari 2.500 meter × 45 meter.

Bandara terakhir yang sedang diselesaikan pengerjaannya adalah Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport/YIA) dengan dimensi runway 3.200 meter × 45 meter.

Menurutnya, operasional pesawat wide body dapat membuat operasional baik maskapai dan pengelola bandara jadi efisien. Pergerakan penumpang di bandara bisa meningkat dengan sisi udara (air side) yang digunakan saat ini.

"Apalagi saat ini kami juga terus meningkatkan kapasitas pergerakan penumpang dengan mengembangkan sisi darat beberapa bandara. Nantinya, tidak ada alasan terkait kapasitas yang terbatas," ujarnya.

Handy menuturkan salah satu proyek yang sedang dikerjakan untuk mengatasi permasalahan lack of capacity adalah pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini terdiri dari pembangunan sisi darat yang meliputi pembangunan terminal baru dan gedung kargo serta pembangunan sisi udara yang meliputi perluasan apron.

Terminal baru bakal memiliki luas 77.569 m² atau delapan kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 m².

Beroperasinya terminal baru ini akan menambah kapasitas penumpang menjadi 7 juta penumpang per tahun atau lima kali lebih besar dibandingkan terminal lama yang hanya dapat menampung 1,6 juta penumpang per tahun.

Terminal baru juga ditunjang dengan terminal kargo baru berkapasitas 44.000 ton per tahun dari 22.297 ton per tahun yang ada saat ini. Adapun, apron bertambah menjadi 129.812 m² dari yang sebelumnya hanya 80.412 m².

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper