Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIPI Lakukan Penelitian Model Revitalisasi Tambak Dipasena

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan hasil riset penelitian model revitalisasi terhadap tambak udang Dipasena yang telah berhenti beroperasi sejak tahun 2011.
Tambak udang./istimewa
Tambak udang./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan hasil riset penelitian model revitalisasi terhadap tambak udang Dipasena yang telah berhenti beroperasi sejak tahun 2011.

Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho mengatakan usaha penanganan pemerintah dengan pengalihan saham dan memperbaiki relasi plasma-inti dengan melibatkan beberapa perusahaan swasta gagal meningkatkan produktivitas Dipasena.  

"Alih-alih memperbaiki kondisi, usaha perbaikan itu justru berujung pada pemutusan aliran listrik di Dipasena pada awal 2011," tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/12/2019).

Peneliti Utama LIPI Dedi Adhuri mengatakan beberapa strategi revitalisasi meliputi rehabilitasi lingkungan dan infrastruktur tambak, peningkatan praktik budi daya, penggalangan dana usaha, serta pengaliran arus listrik untuk rumah tangga.

Dengan strategi ini, potensi output terkait peningkatan produksi budi daya, khususnya pada perbaikan jalan poros Tulang Bawang-Rawajitu, akan menurunkan biaya sebesar 4,96%.

"Secara umum terjadi efisiensi biaya. Jika menggunakan listrik dari PLN itu sebesar 31,79% atau Rp3.944.201. Perbedaannya relatif besar karena rumah tangga tidak perlu menanggung biaya bahan bakar dan perawatan genset," kata Dedi.

Sejak Dipasena berhenti beroperasi, asosiasi petambak yang bernama Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah Lampung mulai berusaha secara mandiri. Menurut Agus, sejak 2013, asosiasi ini berhasil mengembangkan program investasi bersama melalui pengumpulan dana hingga Rp1.000 per kg hasil udang. 

"Sejak itu sampai 2019 mereka telah berhasil mengakumulasikan modal bersama hingga Rp26 miliar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Serafina Ophelia
Editor : Lucky Leonard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper