Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan Industri Perlu Teknologi & Pendanaan

Masih banyak kawasan lain yang bisa dikembangkan untuk menopang integrasi industri dari hulu ke hilir.
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin
Ilustrasi kawasan industri./Dok. Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya pemerintah untuk membuka kawasan industri baru guna menggairahkan sektor manufaktur dinilai sudah tepat. Namun, langkah itu harus diimbangi dengan penyediaan teknologi dan pendanaan untuk mengembangkan kawasan industri.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengatakan teknologi dan pendanaan sudah terbukti bisa mendorong perkembangan industri pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah.

Menurutnya, kawasan industri dengan integrasi pengolahan nikel dari hulu ke hilir itu bisa menjadi contoh bagi pengembangan area lain, khususnya di luar Pulau Jawa.

Dengan dukungan teknologi dan pendanaan serupa, Sanny menilai kawasan ekonomi khusus yang berfokus pada pengolahan bauksit di Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau bisa berkembang pesat.

Dia menilai masih banyak kawasan lain yang bisa dikembangkan untuk menopang integrasi industri dari hulu ke hilir di setiap sektornya.

Tidak hanya di Pulau Jawa, katanya, persebaran kawasan industri bisa dipacu agar ekonomi nasional kian merata. Menurutnya, Jawa masih akan menjadi pusat industri barang konsumsi dengan orientasi ekspor, sedangkan industri pengolahan berbasis sumber daya alam akan berfokus di berbagai wilayah lainnya.

"Yang sifatnya consumer goods, seperti elektronik, otomotif, mankanan dan minuman masih harus di Pulau Jawa, dan jika sifatnya industri pengolahan, sebaiknya memang di luar, mulai dari agro, kehutanan, pertambangan, hingga kelautan atau kemaritiman," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (1/12/2019).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan ada sejumlah hal yang menjadi fokus Kemeneperin ke depan. Salah satu prioritasnya adalah membangun atau memastikan adanya kawasan-kawasan industri baru.

"Kami akan cari daerah-daerah lain, yang pertama bagaimana kedekatan dengan bahan baku, suplai listrik dan juga rantai pasok dari industrinya itu sendiri. Itu akan kami kejar, kami kembangkan," ujarnya kepada Bisnis dalam kunjungan ke Jepang, baru-baru ini.

Dia menagatakan ada beberapa kawasan industri yang akan menjadi perhatian utama Kemenperin, khususnya di luar Jawa. Salah satunya adalah kawasan industri di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Agus menjelaskan pengembangan kawasan industri di Teluk Bintuni menarik karena pembiayaan sepenuhnya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Menurutnya, skema itu baru pertama kali diterapkan untuk kawasan industri. Bila berhasil, katanya, skema serupa akan diterapkan untuk daerah-daerah lain.

"KPBU ini yang pertama tidak memberatkan APBN, tetapi pemerintah atau negara memberikan sinyal kepada industri bahwa kita juga mempunyai political will untuk menyiapkan kawasan atau lahan-lahan bagi industri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper