Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cecilia Malmstrom Tinggalkan Komisi UE dengan Serangkaian Prestasi

Keberhasilannya membuka pasar Eropa bukanlah prestasi yang sepele, Malmstrom yang dikenal dengan sikapnya yang tenang dan konsisten, berani mendorong Uni Eropa untuk menghadapi tantangan proteksionis Presiden AS Donald Trump atas tatanan perdagangan global.
Cecilia Malmstrom/Bloomberg
Cecilia Malmstrom/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Selama 5 tahun terakhir, Cecilia Malmstrom sebagai kepala perdagangan Uni Eropa telah membuat kesepakatan untuk memperluas lebih dari 295 miliar euro perdagangan blok tersebut dengan seluruh dunia.

Keberhasilannya membuka pasar Eropa bukanlah prestasi yang sepele, Malmstrom yang dikenal dengan sikapnya yang tenang dan konsisten, berani mendorong Uni Eropa untuk menghadapi tantangan proteksionis Presiden AS Donald Trump atas tatanan perdagangan global.

Wanita berkebangsaan Swedia itu akan meninggalkan Komisi Uni Eropa, pada Sabtu (30/11/2019), dengan serangkaian prestasi termasuk tiga kesepakatan perdagangan bebas, yang akan memetakan arah Uni Eropa untuk beberapa dekade ke depan di tengah keributan dalam perdagangan internasional.

"Suara Malmstrom memang tidak lantang, tetapi bukan berarti dia diam. Dia akan selalu bersikap layaknya diplomat tanpa harus membuat keributan dan itu bukanlah suatu kelemahan," kata Jacques Pelkmans, pakar kebijakan perdagangan dan rekan senior di think-tank CEPS, dikutip melalui Bloomberg, Kamis (28/11/2019).

Sebagai satu-satunya anggota komisioner perdagangan Eropa hingga saat ini yang menjalani masa jabatan penuh, Malmstrom mengawal langkah ofensif Uni Eropa di bidang perdagangan internasional dalam sejarah blok itu.

Pada saat yang sama, dia juga memimpin kampanye defensif untuk mencegah sistem Organisasi Perdagangan Dunia runtuh di bawah proteksionisme AS dan kegagalan China untuk menjadi ekonomi full market hampir 2 dekade setelah bergabung dengan WTO.

"Meskipun bersikap sangat terbuka, beradab, dan bijaksana, Malmstrom juga berprinsip dan tangguh saat dibutuhkan," kata Eleonora Catella, penasihat senior masalah perdagangan di konfederasi BusinessEurope, Brussels.

Yang pasti, kemunduran dalam hubungan Uni Eropa dengan AS sebagai hasil dari agenda "America First" dan upaya yang tidak meyakinkan untuk mendorong perubahan ekonomi di China akan membentuk komponen pahit dari warisan Malmstrom.

Masalah itu juga akan menjadi pekerjaan berat bagi pengganti Malmstrom, Phil Hogan, warga negara Irlandia yang sebelumnya merupakan anggota komisioner pertanian Eropa.

"Ini adalah 5 tahun yang fantastis, dramatis, dan menantang," kata Malmstrom.

Dalam rencana berikutnya, dia berencana untuk mengajar di universitas Swedia mulai tahun depan.

Di bawah arahan Malmstrom, Uni Eropa mencapai perjanjian perdagangan penting dengan Kanada dan Jepang setelah negosiasi selama 5 tahun.

Uni Eropa mengamankan pakta pertama dengan sesama anggota G7 yang merupakan negara industri terkemuka.

Kemudian Malmstrom dan timnya mencapai kesepakatan dengan Argentina, Brasil, Paraguay dan Uruguay, kelompok Mercosur, setelah perundingan panjang selama 2 dekade. Sebuah pencapaian yang bahkan mengejutkan para pengamat Uni Eropa yang berpengalaman.

Di sisi global, Uni Eropa bersama Malmstrom telah memimpin upaya-upaya untuk menguatkan WTO dengan memungkinkan penyelesaian sengketa subsidi industri dan untuk menghindari kebuntuan yang disebabkan oleh penolakan AS untuk mempertimbangkan penunjukan baru.

"Untuk AS dan China, saya katakan ini: jangan sia-siakan WTO begitu saja. Kita perlu bekerja sama untuk tujuan ekonomi modern,” kata Malmstrom dalam sambutannya.

Kepada Beijing, dia meminta China untuk memenuhi janji mengejar lebih banyak kerja sama perdagangan terbuka dan reformasi kebijakan investasi.

Sementara itu kepada Washington, dia meminta kerja sama dengan Uni Eropa untuk mendukung tatanan komersial global, di mana AS juga berperan penting dalam pembentukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper