Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Pangkas Target Serapan Beras

Perum Bulog menargetkan dapat menyerap 1,6 juta ton beras pada 2020 mendatang. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target pengadaan pada 2019 yang dipatok di angka 1,8 juta ton.
Pekerja mengangkat karung isi beras di Gudang Beras Bulog, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe
Pekerja mengangkat karung isi beras di Gudang Beras Bulog, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog menargetkan dapat menyerap 1,6 juta ton beras pada 2020 mendatang. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target pengadaan pada 2019 yang dipatok di angka 1,8 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengemukakan target serapan ini dibuat dengan asumsi stok awal pada Januari 2020 berjumlah 1,3 juta ton.

Dia menyatakan pihaknya pun terbuka pada opsi revisi target dengan mempertimbangkan realisasi penyaluran mengingat pihaknya pun mempertimbangkan beban penyimpanan stok beras di gudang.

"Kalau kami bisa mendapatkan hilirnya, di mana operasi pasar dan penyaluran BPNT [Bantuan Pangan Non-Tunai] maksimal 700.000 ton dan 300.000 ton, berarti stok berkurang sekitar 1 juta ton," kata Budi usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (21/11/2019).

Namun, Budi tak memungkiri jika target stok awal 2020 sebanyak 1,3 juta ton sulit terealisasi jika bercermin pada capaian sampai saat ini. Adapun, stok beras yang dimiliki Bulog per 18 November 2019 masih berjumlah 2,24 juta ton.

Berdasarkan catatannya, penyaluran BPNT masih berada di kisaran 85.000 ton atau baru mencapai 12% dari target.

Melihat kondisi ini, dia pun berharap berbagai pihak dapat mendukung usaha Bulog dalam memaksimalkan penyaluran. Di antaranya dengan memberi kewenangan penuh pada perusahaan untuk menyalurkan BPNT dan juga memberi ruang distribusi beras Bulog kepada aparatur sipil negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper