Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Serapan KUR ke Industri, Kemenperin Sisir IKM Potensial

Penyaluran KUR ke industri kerap di bawah level 10%, yakni hanya sekitar 7,9%.
Kredit Usaha Rakyat/Istimewa
Kredit Usaha Rakyat/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sejumlah sektor industri pada tahun depan. Hal tersebut dilakukan seiring adanya penurunan bunga KUR oleh pemerintah.

Kementerian Koordinator Bidan Perekonomian menyatakan pada Januari—September 2019 penyaluran KUR pada industri pengolahan meningkat dari realisasi tahun lalu. Namun, penyaluran KUR pada industri kerap di bawah level 10% atau hanya sekitar 7,9%.

“Makanya, itu tantangan untuk kami sebagai pembina industri untuk menyalurkan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih kepada Bisnis, baru-baru ini.

Gati mengatakan pihaknya kini sedang menyiapkan beberapa sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang akan diusulkan kepada anggota Himpunan Bank Milik Negara untuk mendapatkan KUR. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi sektor perbankan yang akan lebih selektif dalam menyalurkan KUR seiring dengan penurunan bunga KUR.

Adapun, Gati menargetkan setidaknya penyaluran KUR pada sektor produktif dapat mencapai level 60%. Pada Januari—September 2019, penyaluran KUR pada sektor produktif masih belum menembus level 60% atau hanya 50,39%.

Pemerintah menurunkan bunga KUR pada tahun depan sebanyak 100 basis poin menjadi 6%. Selain itu, plafon KUR dinaikkan sebanyak 36% menjadi Rp190 triliun dari plafon tahun ini senilai Rp140 triliun.

Selain bunga KUR, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin ke level 5% pada bulan lalu. Namun, pelaku industri masih belum memanfaatkan penurunan tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) belum memanfaatkan fasilitas kredit lantaran konsumsi TPT lokal tertahan. Namun demikian, Ade menilai IKM TPT akan terus memanfaatkan fasilitas KUR.

“Saya kira [pinjaman KUR] mereka tetap jalan karena banyaknya inovasi dan kreativitas produk [oleh IKM TPT],” ujarnya kepada Bisnis.

Kendati demikian, dia menilai pertumbuhan serapan KUR oleh IKM TPT akan bergantung pada perlindungan pasar domestik. Menurutnya, perlindungan pasar domestik TPT akan membuat serapan KUR oleh IKM TPT berakselerasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper