Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah Pemasangan PLTS Atap Kurangi Pendapatan PLN? Ini Perhitungannya

Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dinilai tak terlalu berdampak pada pendapatan PT PLN (Persero).
Aktivitas pengunjung pada pameran Internasional Panel Surya & Smart City (Solartech Indonesia 2019) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/4/2019)./Bisnis
Aktivitas pengunjung pada pameran Internasional Panel Surya & Smart City (Solartech Indonesia 2019) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (4/4/2019)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dinilai tak terlalu berdampak pada pendapatan PT PLN (Persero).

Direktur Utama PT Xurya Daya Indonesia Eka Himawan memiliki perhitungan tersendiri mengenai dampak pemasangan PLTS atap bagi pendapatan PLN. PLTS atap pun sebagian besar dipasang di perumahan dan daya yang terpasang tidak terlalu besar.

"Tidak sampai 1 juta rumah kelas atas di Indonesia [yang potensial menggunakan PLTS atap]," katanya kepada Bisnis, Senin (18/11/2019).

Startup lokal di bidang energi terbarukan tersebut menilai meskipun PLTS atap bekerja selama 12 jam, listrik yang dihasilkan maksimum hanya 3 sampai 4 jam.

Dengan kapasitas sama, rata-rata selama 1 bulan, produksi listrik pembangkit fosil bisa menghasilkan daya hingga 720 jam. Sementara itu, produksi listrik dari PLTS atap hanya sekitar 120 jam per bulan atau 16,67%-nya saja.

Apabila pemasangan PLTS atap adalah sebesar 5 gigawatt (GW), dengan produksi rata-rata sebulan hanya sekitar 16,67% dari daya maksimal, maka listrik yang dihasilkan tersebut setara dengan 0,833 GW.

Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat akan kehilangan pendapatan sebesar 20% apabila pelanggan mulai beralih menggunakan PLTS atap.

General Manager PLN UID Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan penurunan pendapatan tersebut akan terjadi apabila sebanyak 1 juta pelanggan di Jakarta Raya memasang PLTS atap. Adapun saat ini baru ada 450 pelanggan di Jakarta Raya yang memasang PLTS atap.

Pelanggan yang memasang PLTS atap tersebut didominasi oleh sektor rumah tangga. Jumlah daya terpasang pun bervariasi, mulai dari 10 watt hingga 2.000 watt peak.

"Saat ini tiap hari nambah, awal tahun 200, sekarang sudah 450," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper