Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve berpendapat bahwa suku bunga rendah yang berkelanjutan dapat menggerus keuntungan bank Amerika Serikat dan mendorong bankir ke dalam kebijakan berisiko yang dapat mengancam stabilitas keuangan negara.
Laporan the Fed yang dirilis setiap semester pada Jumat (15/11), yang bertujuan untuk menandai ancaman stabilitas di bawah radar bank sentral, menyoroti tingkat tekanan yang dihadapi bank dan perusahaan asuransi, mencatat bahwa hal itu dapat mengikis standar pinjaman.
"Profitabilitas bank, perusahaan asuransi, dan perantara keuangan lainnya bisa berada di bawah tekanan dan memacu strategi keuntungan yang kurang ideal sehingga meningkatkan kerentanan sektor keuangan terhadap guncangan berikutnya," tulis bank sentral AS dalam laporan itu, dikutip melalui Bloomberg, Minggu (17/11/2019).
Sebelumnya, Gubernur the Fed Jerome Powell menyampaikan kepada anggota parlemen bahwa suku bunga rendah mungkin menjadi bagian permanen dari lanskap ekonomi.
"Kita berada di dunia dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah, tampaknya didorong oleh hal struktural jangka panjang dan tidak ada banyak alasan bahwa kondisi itu akan berubah," katanya.
Salah seorang anggota dewan gubernur the Fed Lael Brainard menyatakan hal serupa, di mana suku bunga rendah dan insentif yang dikeluarkan terkait peningkatan imbal hasil akan meningkatkan kerentanan keuangan.
Laporan itu disusun sebelum keributan di pasar repo pada September, yang mendorong the Fed untuk memompa cadangan ke dalam sistem perbankan guna meningkatkan likuiditas pasar uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel