Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Jepang Ternyata Pendam Kekecewaan atas Indonesia

Pemerintah tengah bekerja keras mengembalikan kepercayaan Jepang untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Presiden Indonesia Joko Widodo disambut oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada saat kedatangannya untuk sesi foto sambutan dan keluarga di KTT para pemimpin G20 di Osaka Jepang, 28 Juni 2019./Reuters
Presiden Indonesia Joko Widodo disambut oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada saat kedatangannya untuk sesi foto sambutan dan keluarga di KTT para pemimpin G20 di Osaka Jepang, 28 Juni 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah bekerja keras mengembalikan kepercayaan Jepang untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

Hal tersebut diutarakan Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi Rizal Calvary Marimbo di Tokyo, Jepang, Kamis (14/11/2019), usai bertemu dengan Direktur Eksekutif Japan Indonesia Association (Japinda) Norio Yamazaki.

“Saya tadi banyak mendengar saja keluhan pengusaha Jepang. Memang ada luka batin mendalam. Ada kekecewaan. Sebab terlanjur cinta Indonesia,” ujar Rizal melalui keterangannya resminya, Jumat (15/11/2019).

Rizal mengatakan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah menangkap kekecewaan Jepang. Oleh sebab itu, Bahlil langsung mengundang Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Senin (11/11/2019) di Kantor BKPM di Jakarta.

Tak hanya itu, Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Investasi kemudian bertolak ke Jepang, menemui sejumlah pihak terkait, utamanya para pelaku usaha. Rizal mengatakan, Kepala BKPM serius mengembalikan kepercayaan Jepang di Tanah Air.

“Pesan Kepala BKPM, bahwa Indonesia sangat serius mengembalikan kepercayaan Jepang. Itu yang kami sampaikan tadi ke perwakilan para pengusaha disini,” ucap Rizal.

Adapun untuk mempercepat pulihnya kepercayaan berinvestasi di Indonesia, para investor di Jepang berharap agar Kepala BKPM segera berkunjung ke Jepang.

“Para investor ingin sekali mendengarkan langsung terobosan-terobosan Kepala BKPM baru. Mereka melihat ada harapan baru sebab kebijakan Kepala BKPM yang paling ditunggu adalah memperbaiki iklim investasi domestik. Kembali ke Indonesia, salah satu aspirasi investor ini akan saya sampaikan nanti ke beliau,” ucap Rizal.

Rizal mengatakan,  pemerintah juga akan mempercepat beberapa proyek investasi atau pinjaman secara B-to-B di kedua negara. Menurutnya, ada ratusan juta dolar yang Jepang siapkan untuk masuk ke Indonesia dalam waktu dekat bila pemerintah cukup cepat menindaklanjutnya.

Permintaan Kepala BKPM ini guna menindaklanjuti hasil pembicaraan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) di Bangkok, Thailand belum lama ini.

Sebagaimana diketahui, dalam kesempatan itu, kedua pemimpin membahas peningkatan investasi, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air.

Jepang merupakan investor nomor dua terbesar di Indonesia setelah Singapura. Akumulasi investasi Jepang di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sebesar US$ 31 miliar. Kontribusi perusahaan Jepang atas ekspor di Indonesia meningkat dari 18,1% menjadi 24,4% atas nilai ekspor Indonesia.

" Jadi, Kepala BKPM melihat masih terbuka ruang yang luas bagi Jepang mendatangkan investasi berbasis ekspor ke Indonesia,” ujar Rizal.

Realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) asal Jepang periode Januari-September 2019 sebagian besar di Sektor Ketenagalistrikan dan Gas 58,1 %, disusul Otomotif dan Transportasi sebesar 13,7%; Perumahan dan Kawasan Industri serta Perkantoran 12,6%; Industri Karet dan Plastik 2,9%; dan Sektor Lainnya sebesar 5,3%.

Namun secara secara negara tujuan, investasi Jepang tak lagi menempatkan Indonesia diperingkat pertama. Investasi terbesar Jepang telah beralih ke Amerika Serikat, India, China. Sedikit lagi Indonesia digeser Vietnam dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper