Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi ke Uzbekistan, Sahid Hotel Bidik Pasar Jemaah Umrah RI

PT Sahid International Hotel Management & Consultant (Sahid Hotels & Resort) masih menjadikan Uzbekistan sebagai fokus ekspansi jaringannya ke luar negeri hingga beberapa tahun ke depan.
Hotel Sahid Makassar. hotelsahidmakassar
Hotel Sahid Makassar. hotelsahidmakassar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sahid International Hotel Management & Consultant (Sahid Hotels & Resort) masih menjadikan Uzbekistan sebagai fokus ekspansi jaringannya ke luar negeri hingga beberapa tahun ke depan.

Jaringan hotel yang memiliki 27 hotel di Indonesia itu saat ini diketahui sedang dalam proses pembicaraan lebih lanjut dengan salah satu perusahaan lokal untuk rencana pengelolaan hotel bintang empat di Bukhara.

Pada Jumat (8/11/2019), Sahid Hotel & Resort telah menandatangani kerjasama pengelolaan atau hotel management agreement (HMA) dengan Devel Eco Group LLC untuk Sahid Zarafshon Bukhara-Uzbekistan, hotel bintang empat pertama di Bukhara yang dilengkapi dengan 147 kamar.

Adapun, pada Mei 2019 Sahid telah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Sahid Royal Palace Samarkhand-Uzbekistan yang ditargetkan selesai pada Februari 2021.

Sahid Royal Palace Samarkhand-Uzbekistan merupakan hotel berbintang tiga yang dibangun oleh Sahid Hotel & Resort dengan nilai investasi mencapai US$5 juta bekerjasama dengan perusahaan lokal Royal Palace Ltd.

Direktur Utama Sahid Hotel & Resort Hariyadi B. Sukamdani mengatakan pihaknya menargetkan rerata okupansi ketiga hotel tersebut bisa mencapai 70%. Dia menyebut pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai lantaran pangsa pasar wisatawan di negara pecahan Uni Soviet itu sangat besar, khususnya wisatawan muslim.

"Kami menargetkan [rerata] okupansi hotel-hotel kami di Uzbekistan bisa mencapai 70%. Untuk tahap awal mungkin 65% dulu. Tapi kami optimistis karena pangsa pasarnya besar, ada 1 juta jamaah umroh dari Indonesia yang bisa melanjutkan wisatanya ke Uzbekistan, apalagi saat ini bebas visa," katanya ketika ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, akhir pekan lalu.

Menurut Hariyadi Uzbekistan layak menjadi destinasi wisata lanjutan usai ibadah umroh yang selama ini lebih banyak diarahkan ke Eropa atau Turki.

Uzbekistan mempunyai daya tarik empat musim dan wisata religi Islam baik budaya maupun beragam bangunan indah yang menjadi bukti perkembangan peradaban Islam di masa lampau ditambah lagi adanya fasilitas bebas visa bagi pemegang paspor garuda.

Hariyadi menyebut jumlah jamaah umroh dari Indonesia yang saat ini melanjutkan wisata ke Uzbekistan masih sangat kecil. Oleh karena itu, dia berupaya untuk mendongkrak kunjungan tersebut salah satunya melalui kerjasama dengan biro perjalanan haji dan umroh di Tanah Air.

"Tentunya kami akan bekerjasama dengan biro-biro perjalanan haji dan umroh yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umroh (Amphuri) untuk menyiapkan paket-paketnya ya. Kami sendiri punya biro perjalanan haji dan umroh, akan kami siapkan juga," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Hariyadi untuk saat ini Sahid Hotel & Resorts masih memfokuskan Uzbekistan sebagai lokasi ekspansi di luar negeri. Namun, dia menyebut ada kemungkinan pihaknya melakukan ekspansi ke negara-negara lain, seperti Arab Saudi dan Malaysia.

"Uzbekistan ini adalah ekspansi kami ke luar negeri yang pertama setelah krisis 1998 ya, sebelumnya sempat di Arab Saudi. Kedepannya akan dibuka juga di negara lain tapi saat ini di Uzbekistan dulu," ungkapnya.

Komisaris Utama Sahid Hotels & Resorts SB. Wiryanti Sukamdani mengaku optimistis terhadap pengembangan Sahid Zarafshon Bukhara-Uzbekistan dan Sahid Royal Palace Samarkhand-Uzbekistan.

Pasalnya, kunjungan wisatawan ke negara pecahan Uni Soviet terbesar itu, terutama dari Indonesia kemungkinan kedepannya akan mengalami peningkatan lantaran telah dibuka penerbangan langsung dari Jakarta-Tashkent PP oleh Uzbekistan Airways sejak Mei 2019 lalu.

"Sudah dibuka penerbangan langsung Uzbekistan Airways dari Jakarta ke Tashkent atau sebaliknya tahun ini. Selain itu sudah dibuka juga penerbangan langsung dari Jeddah ke Tashkent atau sebaliknya. Ini akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan juga tentunya yang sebelumnya melakukan ibadah haji atau umrah," katanya.

Duta Besar Republik Uzbekistan untuk Indonesia Ulugbek Rozukulov mengatakan kerjasama antara Sahid Hotel & Resort dan Devel Eco Group LLC kali ini merupakan bukti semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan.

"Diharapkan akan ada proyek-proyek kerjasama lain yang melibatkan Indonesia dan Uzbekistan sebagai negara sahabat dan mitra strategis di kemudian hari. Terlebih saat ini kedua negara telah terkoneksi secara langsung melalui penerbangan langsung antara Jakarta-Tashkent," sebutnya.

Selain itu, Rozukulov berharap masyarakat Indonesia yang mayoritas merupakan muslim bisa menjadikan Uzbekistan sebagai destinasi wisata religi alternatif.

Dia menyebut salah satu destinasi yang layak dikunjugi sebagai destinasi wisata religi bagi masyarakat muslim Indonesia adalah makam Imam Bukhari di Samarkand.

Adapun dijadikannya makam tersebut sebagai salah satu destinasi wisata religi di Uzbekistan tak lepas dari jasa Presiden RI pertama, Soekarno. Ditemukannya makam tersebut pada 1955 merupakan hasil dari permintaan Soekarno kepada Pemerintah Uni Soviet kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper