Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Jagung Stagnan, Kualitas Benih Jadi Biang Keladi

Produksi jagung yang tak beranjak dari angka 12 juta ton dinilai turut dipengaruhi oleh kualitas benih bantuan yang didistribusikan oleh Kementerian Pertanian.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo memanen dalam acara panen raya jagung di Gorontalo, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo memanen dalam acara panen raya jagung di Gorontalo, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi jagung yang tak beranjak dari angka 12 juta ton dinilai turut dipengaruhi oleh kualitas benih bantuan yang didistribusikan oleh Kementerian Pertanian.

Ketua Dewan Jagung Nasional Bidang Riset dan Teknologi Tony Kristianto menyebutkan produktivitas benih yang disalurkan oleh Kementan berada di kisaran 2,5–3 ton per hektare (ha). Dengan asumsi luas tanam yang berjumlah 3 sampai 3,5 juta ha, dia mengatakan kontribusi produksi jagung hasil benih bantuan maksimal hanya mencapai 10,5 juta ton.

Kondisi ini jauh berbeda dengan benih kualitas premium yang diproduksi perusahaan swasta. Tony mengatakan produktivitasnya bisa mencapai 7 juta ton per ha. 

Namun, kontribusi benih ini pada total produksi pun tak banyak. Tony mengatakan area pengembangannya hanya sekitar 1 juta ha.

"Kalau dijumlah dan dikurangi dengan stok tercecer, kira-kira 12 juta ton sampai ke pasar. Produksi bisa 15 juta ton tapi yang di pasar tidak sampai segitu," ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/11/2019).

Kondisi ini pun diperumit dengan volume bantuan benih yang hanya berjumlah 15 kilogram per ha. Tony mengatakan jumlah tersebut hanya bisa menghasilkan sekitar 50.000 sampai 60.000 batang jagung dalam satu ha lahan tanam. Padahal, idealnya terdapat 70.000 batang yang ditanam dalam satu ha.

"Untuk mencapai 70.000 batang per hektare seharusnya bantuan benih 18 kilogram. Kalau begini otomatis jagung ditanam dengan kerapatan yang jarang-jarang," imbuh Tony.

Sementara itu, Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Bambang Sugiharto enggan berkomentar banyak ketika ditanyai mengenai produksi jagung. Dia hanya menjawab singkat dan mengatakan Kementan masih mempertahankan target produksi.

"Untuk produksi jagung saya tidak punya otoritas mengeluarkan data. Kalau data ke BPS saja. Untuk target [masih] tetap," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper