Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Tenaga Kerja Sektor Petrokimia Tinggi, Kemenperin Segera Bangun Politeknik di Cilegon

Kementerian menyatakan pembangunan tersebut didasari permintaan tenaga kerja oleh industri kimia dasar dan petrokimia yang tinggi.
ilustrasi/polman.astra.ac.id
ilustrasi/polman.astra.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membangun politeknik perindustrian di kawasan industri di Cilegon, Banten. Kementerian menyatakan pembangunan tersebut didasari permintaan tenaga kerja oleh industri kimia dasar dan petrokimia yang tinggi.

Direktur Industri Kimia Hulu Kemeperin Fridy Juwono mengatakan kawasan industri Ciegon merupakan pusat pertumbuhan industri petrokimia dan memiliki struktur industri yang kompleks. Fridy menyatakan PT Chandra Asrri Petrochemcihal Tbk. telah menghibahkan lahan untuk pembangunan fasilitas pendidikan tersebut.

“Kebutuhan [tenaga kerja]  paling besar memang di level operator ke bawah, karena mereka mengoperasikan semua peralatan itu [di industri kimia dan petrokimia],” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan politeknik tersebut akan membuat kawasan industri Cilegon memiliki fasilitas pendidikan dari level sekolah kejuruan 3 tahun hingga pendidikan tinggi strata 2 (S2).

Menurut Eko, kebutuhan tenaga kerja di Cilegon selalu meningkat setiap tahunnya. Selain itu, pendirian politeknik tersebut juga untuk memenuhi tenaga kerja dari penambahan investasi dan kapasitas terpasang beberapa pabrikan petrokimia dan kimia hulu.

“Kami sudah lihat kebutuhan dan keberlanjutan kebutuhan [tenaga kerja] itu. Sekarang dalam proses pembangunan dan penyediaan mesin [pembelajarannya],” katanya.

Eko mengatakan kualifikasi penerimaan siswa politeknik tersebut akan meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Banten. Namun demikian, politeknik tersebut nantinya tidak menutup kesempatan bagi siswa di luar provinsi Banten.

Adapun, sistem pembelajaran yang akan digunakan adalah dual system yang membagi dua waktu belajar di ruang kelas dan industri. “Sekarang kami sudah bekerja sama dengan Swisscontant Skill for Competitiveness untuk menyusun kurikulum.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper