Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Sampaikan Komitmen Perbaikan Tata Kelola Sawit

Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam memperbaiki tata kelola industri, pendataan lahan, dan nasib petani sawit dalam negeri. Langkah perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sawit terhadap perekonomian nasional.
Minyak sawit/Istimewa
Minyak sawit/Istimewa

Bisnis.com, MANGUPURA - Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam memperbaiki tata kelola industri, pendataan lahan, dan nasib petani sawit dalam negeri. Langkah perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sawit terhadap perekonomian nasional.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) mengemukakan bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki nilai strategis dengan pendapatan devisa ekspor sebesar US$20,5 miliar atau lebih dari Rp270 triliun pada 2018 lalu. 

Ma'ruf menyatakan capaian tersebut menjadikan sawit sebagai komoditas ekspor terbesar Indonesia dan membuat neraca perdagangan lebih baik.

Kontribusi besar sawit disebut Ma'ruf tak lepas dari upaya para pelaku usaha yang terlibat dalam industri ini mulai dari sisi hulu sampai hilir. Dia mencatat setidaknya terdapat 17 juta penduduk yang menggantungkan perekonomiannya dari sektor tersebut.

Perkembangan industri sawit pun memiliki posisi strategis dalam mendorong lahirnya pusat perekonomian baru. Pasalnya, pembangunan perkebunan sawit umumnya dibangun di daerah terpencil dan minim sarana prasarana ekonomi.

"Pembangunan ini telah mampu mendorong berkembangnya wilayah dengan sentra ekonomi berbasis kelapa sawit. Daerah-daerah di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat telah berkembang karena ekonomi berbasis sawit," katanya, Kamis (31/10/2019).

Wakil Presiden pun mendorong percepatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai salah satu upaya untuk menangkal kampanye negatif pada sawit. Dia mengemukakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika bakal terus melakukan kampanye untuk menghilangkan berbagai kesalahpahaman mengenai sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper