Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dekatkan Jamu ke Milenial, Charles Saerang Aktif Buat Konten Media Sosial

Charles Saerang ingin agar persepsi bahwa jamu adalah minuman yang pahit atau berbahaya bagi tubuh, harus dibuang jauh-jauh.
Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang/Bisnis
Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha jamu tradisional Charles Saerang menjajal dunia baru yang dekat dengan kalangan milenial. Lewat media sosial, Charles gencar mempromosikan jamu tradisional agar tak kalah dengan tren anak muda masa kini.

Sejalan dengan perkembangan era digital, Charles Saerang mengampanyekan jamu yakni melalui platform media sosial, salah satunya Youtube.

Kini, Charles banyak melakukan diskusi dengan sejumlah selebritas di Tanah Air seperti presenter Feni Rose dan Kamidia Radisti untuk memperkenalkan jamu kepada khalayak. Format diskusi dikemas secara menarik berbekal pengalaman Charles di industri jamu yang sudah ditekuni sejak 1976.

Tidak hanya itu, melalui PT Jaya Mitra Kemilau, Charles Saerang memperkenalkan produk-produk jamu untuk kaum milenial dan perempuan Indonesia.

Produk jamu Jaya Mitra Kemilau di antaranya jamu habis bersalin, pil habis bersalin, dan jamu-jamu yang diramu oleh kedua putrinya dengan memakai campuran latte yang banyak diminati oleh kaum-kaum milenial tanpa mengurangi rasa jamunya.

Charles berharap konten Youtube yang dikemasnya itu mampu dikenal oleh masyarakat terutama generasi milenial. Persepsi bahwa jamu adalah minuman yang pahit atau berbahaya bagi tubuh, harus dibuang jauh-jauh.

“Saya ingin jamu tak kalah trennya dengan kopi.”

Dia menuturkan industri jamu nasional saat ini masih memiliki potensi untuk tumbuh. Hanya saja, regulasi yang menempatkan industri jamu di bawah Kementerian Kesehatan seringkali menjadi hambatan.

Akibatnya, banyak perusahaan jamu gagal berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dia menceritakan kekayaan alam Indonesia terhadap bahan baku untuk jamu sejatinya sangat beragam. Setidaknya terdapat lebih dari 3.000 tumbuh-tumbuhan di Tanah Air yang dapat dioptimalkan sebagai bahan jamu untuk kesehatan.

“Hanya saja yang dipakai oleh industri jamu sekarang ini sekitar 160 jenis tumbuhan saja. Kita punya sekitar 3.000 bahan baku, artinya bahan jamu itu masih bisa dieksplorasi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (28/10/2019).

Saat ini, Charles mendorong agar regulasi mengenai industri jamu jangan dicampur dalam satu atap bersama industri kesehatan.

Aturan yang ketat di industri kesehatan tidak bisa serta merta diterapkan karena pelaku industri jamu lebih mengutamakan cita rasa dan kebudayaan.

Sebagai upaya untuk mendorong jamu sebagai kekayaan nusantara, Charles mengaku terus melakukan sosialisasi dan memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper