Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan UMKM Berbasis Pesantren, Pemerintah Gaet Bukalapak

Pemerintah bekerja sama dengan salah satu usaha rintisan ecommerce, Bukalapak untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berbasis Pesantren. 
Bukalapak.com/
Bukalapak.com/

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bekerja sama dengan salah satu usaha rintisan ecommerce, Bukalapak untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berbasis Pesantren. 

Kerja sama tersebut disahkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kedeputian Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, dan PT. Bukalapak.com pada Jumat (25/10/2019) pagi. 
 
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing KUKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Ekonomi Umat yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian sebagai perwujudan Kebijakan Pemerataan Ekonomi. 

Ia mengatakan, program ini bertujuan untuk membuka mindset kewirausahaan digital serta mendorong UMKM berbasis komunitas pesantren untuk "naik kelas". Hal ini akan dilakukan melalui pemanfaatan marketplace, peningkatan kualitas produk, serta peningkatan akses pemasaran produk melalui marketplace. 

“Potensi ekonomi digital di Indonesia yang sedang berkembang pesat merupakan peluang yang penting untuk dimanfaatkan guna memajukan kesejahteraan masyarakat luas termasuk UMKM berbasis pesantren,” katanya pada Jumat (25/10/2019) pagi.

Riset dari McKinsey pada 2018 mencatat, proyeksi nilai pasar ecommerce Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai US$55 miliar hingga US$65 miliar, meningkat signifikan dari tahun 2017 sebesar USD 8 miliar. Nilai konsumsi dari sektor ini juga diperkirakan meningkat dari semula US$260 per tahun pada 2017 menjadi sebesar US$620 per tahun pada 2022.
 
Rudy melanjutkan, saat ini platform marketplace yang menawarkan kemudahan fitur jual-beli, keamanan transaksi, dan program peningkatan kapasitas bagi UMKM tengah menjamur. Kendati demikian, di sisi lain survei Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) pada tahun 2017 menyatakan , hanya 16% penjual dan pembeli yang menggunakan platform marketplace untuk memasarkan produknya. 
 
"Ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman UMKM terkait platform marketplace dan lemahnya kemampuan untuk mengenali peluang pasar melalui media digital,” lanjut Rudy.
 
Sebagai bagian dari rangkaian program, bimbingan teknis selama dua hari akan dilaksanakan. Hal ini kemudian akan dilanjutkan dengan pendampingan secara intensif. 

Adapun sasaran program ini mencakup ustad, ustazah, guru, tenaga pendidik, pengelola unit usaha pesantren, alumni dan komunitas pesantren, terutama yang telah memiliki usaha dan produk jadi namun masih memerlukan peningkatan kualitas dan pemasaran. 

Sementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian KUKM Abdul Kadir Damanik menyatakan akan mendukung peningkatan kapasitas bagi UMKM berbasis pesantren melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM). 

“UMKM berbasis pesantren akan memperoleh layanan terintegrasi berupa peningkatan kapasitas bisnis, konsultasi bisnis, dan pendampingan bisnis; pendampingan akses pembiayaan kepada bank dan non-bank; serta pendampingan pemasaran, promosi, dan networking,” tutur Damanik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper