Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Bakal Kian Agresif Dorong Investasi Energi Terbarukan

PT PLN (Persero) mengaku akan lebih mendorong investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) pada tahun depan untuk mengejar target bauran 23% pada 2025.
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) mengaku akan lebih mendorong investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) pada tahun depan untuk mengejar target bauran 23% pada 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan sebentar lagi sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru akan masuk pada sistem kelistrikan di Indonesia. Selain itu, PLN juga akan mengejar realisasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

Menurutnya, dukungan dari pemerintah sudah cukup dalam mendorong investasi pembangkit EBT. Saat ini, PLN akan berupaya untuk mendorong peningkatan investasi EBT menyesuaikan dengan regulasi-regulasi yang telah dibuat pemerintah.

"Sudah cukup [dukungan dari pemerintah], kita yang perlu bergerak," katanya, Rabu (23/10/2019).

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto memprediksi pada tahun ini ada sejumlah pembangkit EBT dengan kapasitas total 700 MW hingga 800 MW yang akan beroperasi dengan nilai investasi mencapai Rp14 triliun.

Menurutnya, investasi PLN untuk pembangkit EBT akan meningkat. Meskipun begitu, hingga saat ini berapa nilai investasi maupun besaran kapasitas pembangkit EBT yang akan diinvestasikan masih dalam perhitungan.

"Angka persis nantilah, tahun 2025 tercapai 23%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper