Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Industri Smelter di Sulawesi, PLN Siapkan Investasi Rp137 Triliun

PT PLN (Persero) menyiapkan investasi sekitar Rp137 triliun untuk mengembangkan pembangkit, jaringan transmisi, gardu induk, dan jaringan distribusi di Sulawesi untuk menopang pembangunan industri smelter di wilayah tersebut.
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) menyiapkan investasi sekitar Rp137 triliun untuk mengembangkan pembangkit, jaringan transmisi, gardu induk, dan jaringan distribusi di Sulawesi untuk menopang pembangunan industri smelter di wilayah tersebut.

Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Kalimantan Syamsul Huda mengatakan terdapat potensi penjualan listrik ke industri smelter di Sulawesi sebesar 4.000 MW. Hingga saat ini, kebutuhan listrik eksisting di Sulawesi adalah sebesar 1.750 MW. 

Menurutnya, dengan kemungkinan adanya potensi peningkatan penjualan listrik ke industri smelter, kebutuhan listrik di Sulawesi akan meningkat hingga 200%. Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PLN perlu membangun pembangkit baru, jaringan transmisi, gardu induk, dan distribusi. 

Adapun, perhitungan investasi senilai Rp137 triliun tersebut berkaca pada perbandingan biaya program megaproyek 35.000 MW. 

“Sekarang ada dua sistem besar di Sulawesi yakni Sistem Sulutgo [Sulawesi –Gorontalo] dan Sulbangselra [Sulawesi Bagian Selatan dan Tenggara],” katanya kepada Bisnis, Senin (21/10/2019). 

Menurutnya, sistem Sulbangselra memiliki daya mampu pasok (DMP) sebesar 1.705,8 MW dengan beban puncak 1.310,8 MW atau sekitar 76,8% dari DMP. Artinya, sistem tersebut memiliki cadangan sebesar 395 MW atau 30,2% yang menandakan sistem kelistrikan masih terhitung aman. 

Sementara itu, sistem Sulutgo memiliki DMP sebesar 477,7 MW dengan beban puncak 401,2 MW atau 84% dari total DMP. Adapun, cadangan sistem adalah sebesar 76,5 MW atau 19% dari DMP, sehingga masih berada dalam kategori aman. 

“Berikutnya yang akan dihubungkan adalah tol listrik Sistem Sulbagsel dengan Sistem Sulutgo, sekarang sedang persiapan dan rencana akan selesai tahun 2023,” katanya. 

Hingga saat ini, PLN baru menuntaskan pembangunan transmisi sepanjang 3.767 kilometer sirkuit (kms) yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Bagian Selatan. 

Pembangunan tol listrik tahap I tersebut menelan investasi senilai Rp1,2 triliun dan dilakukan sejak 2017. Rampungnya Tol listrik tahap I tersebut telah menghubungkan 5.687 tower transmisi dan 47 gardu induk berkapasitas total 2.648 MVA yang berada di empat provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. 

Sementara itu, tol listrik tahap II yang menghubungkan sistem Sulawesi bagian selatan-tenggara dengan Sulawesi—Gorontalo baru akan dikerjakan pada tahun depan dengan kemungkinan biaya investasi tidak jauh berbeda dengan tahap I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper