Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Harapan Pebisnis Properti kepada Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf

Direktur Utama PT Wika Realty Agung Saladin mengatakan pada tahun depan kinerja sektor properti diprediksi masih akan cukup menantang karena dipengaruhi faktor ketidakpastian ekonomi global.
Suasana perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Suasana perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku bisnis properti berharap Pemerintahan Joko Widodo - Ma’ruf Amin bisa membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong peningkatan investasi di sektor properti.

Direktur Utama PT Wika Realty Agung Saladin mengatakan pada tahun depan kinerja sektor properti diprediksi masih akan cukup menantang karena dipengaruhi faktor ketidakpastian ekonomi global.

“Pada era pemerintahan yang baru kami berharap perekonomian bisa tetap tumbuh meski kondisi ekonomi global diprediksi masih cukup menantang,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara tutup atap apartemen Tamansari Bintaro Mansion, Sabtu (20/10/2019).

Agung mengatakan rencana pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur juga diprediksi bakal sedikit mempengaruhi investasi di sektor properti. Menurutnya, para investor bakal cenderung wait and see untuk melihat perkembangan dari rencana pemindahan tersebut.

Meskipun demikian, dia menyatakan keputusan pemerintah untuk tetap menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis tidak akan terlalu mempengaruhi rencana investasi properti di Jakarta, dan kawasan sekitarnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan rencana pemindahan ibu kota ke Provinsi Kaltim juga diharapkan bisa menjadi angin segar bagi para pengembang untuk bisa mengembangkan kawasan baru.

Dia mengungkapkan Wika Realty selaku bagian dari Wika Group berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam rencana pembangunan IKN yang baru.

“Meskipun demikian, dampaknya [keterlibatan dalam pembangunan IKN] tidak akan langsung dirasakan perusahaan. Dampaknya baru akan terasa sekitar dua sampai tiga tahun setelahnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper