Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Periode Kedua Presiden Jokowi, Pengusaha Dapat Angin Segar

Pidato Presiden Joko Widodo dalam pelantikannya sebagai Kepala Negara RI 2019—2024 dinilai menimbulkan angin segar bagi dunia usaha.
Presiden Joko Widodo saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019)/Bisnis-Nurul Hidayat
Presiden Joko Widodo saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019)/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pidato Presiden Joko Widodo dalam pelantikannya sebagai Kepala Negara RI 2019—2024 dinilai menimbulkan angin segar bagi dunia usaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani mengaku siap mengawal dan mendukung ambisi dan target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada masa kepimpinan periode keduanya.

Pasalnya, dia menilai pidato kenegaraan yang dibacakan Presiden Joko Widodo saat dilantik di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Minggu (20/10), telah memberikan harapan bagi dunia usaha.

“Kami akan  dunia usaha tidak akan membiarkan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’aruf Amin bekerja sendirian. Saya akan minta ke dunia usaha kita agar jangan pasif. Kita harus jemput bola bantu pemerintah,” katanya ketika dihubungi Bisnis.com, Minggu (20/10/2019).

Dia mengaku sangat mengapresiasi rencana Presiden Joko Widodo yang akan membuat Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Pekerjaan dan UU Pemberdayaan UMKM bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Terkait dengan rencana pembuatan UU Cipta Lapangan Pekerjaan, hal itu menurutnya sejalan dengan keinginan dunia usaha.

Pasalnya, UU tersebut diyakininya akan menjembatani keingan kalangan pekerja dan dunia usaha. Menurutnya, dunia usaha selama ini sering disalahkan ketika meminta adanya revisi terhadap peraturan tentang ketenagakerjaan.  

Dia mengatakan pengusaha acap kali dituduh menuntut revisi aturan ketenagakerjaan semata-mata hanya untuk menarik investasi. Padahal, menurutnya, revisi beleid itu sejatinya ditujukan untuk memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia.

“Kami juga mengapresiasi ambisi Presiden Joko Widodo yang kembali memfokuskan program kerjanya untuk memangkas birokrasi yang panjang dan implementasi nyata dari regulasi yang ada. Sebab sekarang banyak sekali regulasi yang hanya ada di atas kertas tapi tidak bisa diimplementasikan,” ujarnya.

Di sisi lain, dia juga memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin untuk memilih menteri yang kompeten. Sebab selama ini, menurutnya banyak menteri yang memiliki kemampuan manajerial yang kurang baik.

“Kami tidak ingin seperti periode sebelumnya. Kami ingin punya menteri yang punya kompetensi yang baik dan manajerial mumpuni. Selama ini komunikasi pemerintah dengan dunia usaha tidak jalan dengan baik karena kemampuan manajerial beberapa menteri yang kurang baik,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani mengatakan pidato Presiden Joko Widodo memberikan angin segar dan harapan bagi dunia usaha. Hal itu menurutnya, diperlukan di tengah tekanan yang besar di sektor ekonomi dalam negeri maupun luar negeri.

“Arahan Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas, dia ingin kerja yang berorientasi hasil, tidak hanya lagi proses. Tentu hal ini sesuai dengan keinginan pengusaha dan menimbulkan semangat baru bagi kami,” ujarnya.

Dia juga mendukung periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang dan deregulasi aturan. Sebab selama ini persoalan regulasi yang rumit dan birokrasi yang panjang telah menjadi beban pengusaha.

“Selain itu, Presiden Joko Widodo juga telah berikrar akan memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Langkah ini sangat penting mengingat kita punya bonus demografi yag harus dimanfaatkan dan bukan menjadi beban,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper