Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset LPEM UI Sebut Tokopedia Sumbang Rp170 Triliun untuk Ekonomi Indonesia

Nilai kontribusi Tokopedia ke ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan.
Karyawan beraktivitas di kantor Tokopedia, Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan beraktivitas di kantor Tokopedia, Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Riset yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menemukan bahwa Tokopedia diperkirakan berkontribusi hingga Rp170 triliun bagi ekonomi Indonesia pada 2019.

Nilai tersebut jauh di atas tahun lalu, yang baru sekitar Rp58 triliun.

"Kontribusi ekonomi langsung ini tidak hanya terjadi di Jawa tapi juga bagi ekonomi regional Indonesia," kata Wakil Direktur LPEM UI Kiki Verico dalam diskusi publik di Jakarta, seperti dilansir Tempo, Jumat (11/10/2019).

Pertumbuhan tersebut didorong oleh naiknya jumlah penjual dari sekitar 5 juta pada 2018, menjadi 6,4 juta pada tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar 86,5 persen merupakan pedagang baru dan 94 di antaranya masuk kategori ultra mikro, dengan omzet di bawah Rp100 juta per tahun.

Kiki menyebutkan para pedagang ini tersebar di 96 persen kota/kabupaten, dengan pemasaran lebih dari 200 juta jenis barang ke seluruh Indonesia. Sementara itu, jumlah pengguna aktif Tokopedia mencapai 90 juta orang.

Riset tersebut juga menunjukkan bahwa Gross Merchandise Value (GMV) total mencapai Rp73 triliun pada 2018. Angka ini diproyeksi naik hingga Rp222 triliun pada tahun ini.

Dia melanjutkan ekonomi di daerah turut bertumbuh. Di Sulawesi Utara misalnya, mencapai Rp160 miliar, sedangkan di Aceh senilai Rp262 miliar, Kalimantan Timur Rp933 miliar, Sumatra Utara Rp2,79 triliun, dan Bali Rp822 miliar.

Kemudian, pendapatan rumah tangga tercatat meningkat Rp19 triliun atau setara dengan naiknya pendapatan senilai Rp441.000 untuk setiap angkatan kerja di Indonesia.

Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan pihaknya akan menjadi super ekosistem yang menjembatani semua pihak untuk akselerasi pemerataan ekonomi digital Tanah Air. Untuk itu, pihaknya akan membantu para petani, nelayan, pemilik warung, forografer, pembuat kue, dan profesi lainnya untuk layanan dalam jaringan dan non dalam jaringan.

"Kami menargetkan 10 tahun ke depan bisa berkontribusi sebesar lima persen ekonomi Indonesia," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper