Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Saing Indonesia Turun 5 Peringkat, Ini Perinciannya

Untuk diketahui, GCI merupakan indikator yang mengukur daya saing suatu negara pada level global berdasarkan pada faktor-faktor tertentu seperti institusi, kebijakan, dan faktor-faktor lain yang membantu tingkat produktivitas.

Bisnis.com, JAKARTA - World Economic Forum (WEF) melalui laporan dengan judul The Global Competitiveness Report 2019 menunjukkan bahwa Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia menurun 5 peringkat pada tahun ini.

Meski turun 5 peringkat, laporan WEF menunjukkan bahwa skor GCI Indonesia sesungguhnya hanya menurun 0,3 poin dibandingkan dengan 2018.

Untuk diketahui, GCI merupakan indikator yang mengukur daya saing suatu negara pada level global berdasarkan pada faktor-faktor tertentu seperti institusi, kebijakan, dan faktor-faktor lain yang membantu tingkat produktivitas.

Dalam laporan tersebut, WEF mencatat bahwa performa Indonesia cenderung tidak berubah dalam setahun terakhir.

WEF mencatat bahwa dua indikator terkuat yang dimiliki oleh Indonesia adalah pangsa pasar dan stabilitas makroekonomi.

Pangsa pasar Indonesia merupakan yang ke-7 terbesar di dunia, sedangkan stabilitas makroekonomi Indonesia berada di peringkat 54 dengan skor mencapai 90.

WEF juga menilai bahwa Indonesia memiliki kultur bisnis yang semarak serta sistem finansial yang stabil. Skor dari kedua aspek tersebut juga cenderung meningkat dibandingkan dengan 2018.

Adopsi teknologi juga terus meningkat dan diproyeksikan akan terus meningkat mengingat Indonesia sedang dalam proses pembangunan dan akses masyarakat terhadap teknologi saat ini juga tergolong rendah.

Kapasitas untuk berinovasi juga cenderung meningkat, meski WEF mencatat bahwa skor untuk aspek tersebut masih rendah yakni hanya 37,7 atau berada pada peringkat 74 apabila dibandingkan dengan negara lain.

Oleh karena itu, WEF pun memandang bahwa Indonesia masih memiliki ruang untuk meningkatkan skor GCI-nya sebesar 30 hingga 40 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper