Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Bertemu 9 Pengusaha Swedia Bahas Energi Baru Terbarukan

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan pertemuan dengan sembilan pengusaha Swedia yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi untuk memperlebar peluang bisnis tersebut.
Energi terbarukan/Istimewa
Energi terbarukan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan pertemuan dengan sembilan pengusaha Swedia yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi untuk memperlebar peluang bisnis tersebut.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah teknologi asal Swedia yang bisa diterapkan di Indonesia melalui kerja sama dengan pengusaha dalam negeri. Teknologi yang ditawarkan tersebut mulai dari solar thermal, efisiensi penggunaan listrik pada air conditioning (AC) dan lemari pendingin, power quality, smart electricity grid, sirkulasi udara pada bangunan, dan filter penjernih air.

Sekretaris Umum Apindo Eddy Hussy mengatakan kerja sama Indonesia dengan Swedia ini merupakan bentuk upaya kontribusi untuk mendukung target bauran EBT sebesar 23% pada 2025 yang telah dicanangkan pemerintah. Pada tahun ini, telah dilakukan dua kali pertemuan antara pengusaha Swedia dan Indonesia untuk membahas penerapan teknologi EBT. 

Pertemuan pertama dilakukan pada April 2019 dengan mempertemukan tujuh pengusaha. Hingga pertemuan kedua tahun ini, ketujuh perusahaan tersebut kembali melakukan pertemuan dan ditambah dengan dua daftar baru perusahaan bidang EBT dari Swedia.

Menurutnya, masing-masing perusahaan Indonesia maupun Swedia sedang melakukan penjajakan secara bertahap untuk mengembangman teknologi tersebut di Indonesia.

"Ini adalah salah satu kontribusi yang nyata [dari] Apindo terhadap kebutuhan pemerintah dalam hal menyediakan energi murah. Swedia terbukti menggunakan hampir 50% atau lebih EBT. Ini yang perlu kita kerja samakan," katanya, Selasa (8/10/2019).

Managing Partner International Strategic Partnership Center (ISPC) Apindo Mira‎ Maulida mengatakan sejak pertemuan pertama, sejumlah proyek sedang masuk tahap pengembangan. Proyek tersebut terutama berkaitan dengan teknologi power quality yang sedang dikerjasamakan antara PLN dengan Uni Power.

"Terus terang Indonesia sangat potensial. Mereka sudah menemukan partner dan melakukan implementasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper