Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Inflasi Diperkirakan Kembali Muncul Jelang Akhir Tahun

Kendati demikian, laju inflasi diperkirakan masih akan terjaga dalam kisaran sasaran pemerintah dan Bank Indonesia.  "Inflasi diperkirakan akan tetap terkendali di kisaran 3,2-3,4% pada akhir tahun ini," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede, Selasa (1/10/2019).
Sebuah pohon Natal yang terbuat dari kain batik terpasang di lobi Solo Paragon hotel, Rabu (12/12/2018). Pohon Natal unik tersebut dihadirkan untuk menyambut Natal dan Tahun baru 2019./JIBI-Sunaryo Haryo Bayu
Sebuah pohon Natal yang terbuat dari kain batik terpasang di lobi Solo Paragon hotel, Rabu (12/12/2018). Pohon Natal unik tersebut dihadirkan untuk menyambut Natal dan Tahun baru 2019./JIBI-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, JAKARTA– Meski terjadi deflasi pada September 2019, tren inflasi diperkirakan masih akan terjadi seiring dengan momentum belanja Natal dan Tahun Baru.

Kendati demikian, laju inflasi diperkirakan masih akan terjaga dalam kisaran sasaran pemerintah dan Bank Indonesia.  "Inflasi diperkirakan akan tetap terkendali di kisaran 3,2-3,4% pada akhir tahun ini," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede, Selasa (1/10/2019).

Dia menilai deflasi pada September dipengaruhi oleh penurunan harga pangan seiring dengan potensi risiko El Nino lemah yang berkurang sehingga berpotensi mendorong pasokan bahan pangan.

"Selain deflasi kelompok harga bergejolak, inflasi kelompok harga diatur pemerintah juga stabil setelah kebijakan pemerintah yang menurunkan batas atas tarif pesawat sehingga inflasi kelompok harga diatur pemerintah cenderung stabil," ujar Josua.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai deflasi yang terjadi pada September 2019 disebabkan oleh kembali stabilnya harga cabai dan bawang. Oleh karena itu, deflasi pada September bisa mencapai 0,27% (mtm).

Menurut David, pada bulan-bulan sebelumnya sempat terjadi gangguan pasokan dari dua komoditas tersebut dan stabilisasi dari harga cabai dan bawang pada akhirnya menciptakan deflasi yang cukup besar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Faktornya selalu terkait distribusi dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan," ujar David, Selasa (1/10/2019).

David mengingatkan bahwa pemerintah ke depan perlu menciptakan manajemen pasokan agar harga bahan pangan bisa dijaga di level yang stabil.

David mencontohkan bahwa menjelang Ramadan, harga cabai sempat rendah dan hal ini menyebabkan petani enggan menanam komoditas pangan tersebut.

Memasuki Ramadan, harga cabai mendadak naik akibat tidak adanya pasokan serta sulitnya untuk mengimpor cabai.

Meski demikian, David memandang untuk tahun ini tingkat inflasi akan tetap sesuai dengan target yang ditetapkan.

Menurutnya, pemerintah perlu mengantisipasi inflasi pada 2020 mengingat pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif iuran BPJS, menaikkan cukai rokok, dan memangkas subsidi energi baik untuk solar maupun listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper