Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Developer Kian Percaya Diri Kembangkan Konsep Kota Pintar

Tren pengembangan kawasan berkonsep kota pintar makin marak, terutama dengan kebutuhan penggunaan teknologi dari pembeli muda yang terus naik.
Ilustrasi smart city/Reuters
Ilustrasi smart city/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Tren pengembangan kawasan berkonsep kota pintar makin marak, terutama dengan kebutuhan penggunaan teknologi dari pembeli muda yang terus naik.

Pengembang properti PT Pollux Properti Indonesia Tbk. salah satunya, juga sudah menerapkan konsep kota pintar di proyeknya Pollux Technopolis di Karawang Jawa Barat.

Director of Sales & Marketing Pollux Maikel Tanuwidjaja mengatakan bahwa di sana seluruh kawasan sudah berbasis teknologi.

"Technopolis kami konsepnya sudah smart city, jadi sudah semua berbasis teknologi, semua sudah serba digital. Penerapannya sudah ada di unit hunian dan mixed use-nya, kontrol traffic-nya, security-nya semua sudah terdigitalisasi," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).

Maikel mengaku, saat ini konsep pembangunan kota pintar tersebut baru diterapkan di Technopolis. Ke depan akan ada beberapa cadangan lahan untuk bisa menerapkan konsep tersebut, tetapi masih harus melihat kondisi perekonomian Indonesia.

"Yang strategis landbank kami masih ada di Mega Kuningan dan di SCBD Jakarta juga ada," kata Maikel.

Selain Pollux, pengembang properti PT Sirius Surya Sentosa dengan proyeknya Basanta Innopark juga disebut bakal menerapkan konsep kota pintar, tetapi teknologinya akan disiapkan sepenuhnya oleh rekanan pengembang asal Jepang Mitsubishi Corporation lewat anak usahanya PT Diamond Development Indonesia.

"Untuk teknologi, kami akan upgrade terus seperti untuk standar keamanan, itu akan diperhatikan sama Mitsubishi, tapi belum kami putuskan pakai teknologi seperti apa. Kami yakin mereka akan kasih yang terbaik," ungkapnya.

Untuk konsep hunian pintar atau smart home, Vasanta juga sudah menyediakan kelengkapannya untuk mendukung smart home, tinggal tiap-tiap konsumen yang ke depannya harus menambah biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper