Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulan Revisi Ditolak, AP I Susun Rencana Khusus Kejar Target

Kementerian BUMN meminta PT Angkasa Pura I (Persero) untuk tetap merujuk ke Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disetujui sebelumnya.
Wisatawan mancanegara (wisman) membawa barang bawaan di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (3/9/2019). Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero)./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf
Wisatawan mancanegara (wisman) membawa barang bawaan di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (3/9/2019). Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero)./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) sedang menyusun rencana khusus guna mencapai target tahunan usai Kementerian BUMN tidak menyetujui usulan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang diajukan.
 
Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan mengatakan sesuai arahan Kementerian BUMN, perseroan diminta tetap merujuk pada RKAP 2019 yang telah disetujui sebelumnya dan tidak ada revisi yang dilakukan.
 
"Kami belum mengibarkan bendera putih [terkait target 2019]. Tim kami sedang menyiapkan upaya-upaya maksimal untuk merealisasikan target," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).
 
Handy belum bisa memberikan perincian upaya yang dilakukan karena dalam beberapa hari mendatang akan dilakukan pembahasan corrective action. Namun, secara realistis, target jumlah penumpang dipastikan bakal turun pada akhir tahun ini.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, AP I mengajukan revisi laba bersih sebesar Rp1,3 triliun dari target semula senilai Rp2 triliun. Angka target semula tersebut sama seperti realisasi laba bersih pada 2018.
 
Adapun perubahan target juga dilakukan dari sisi jumlah penumpang yakni sebanyak 83 juta penumpang dari target semula 101 juta penumpang. Sementara itu, realisasi jumlah penumpang pada 2018 adalah sebanyak 96 juta orang.
 
Sepanjang tahun lalu, pengelola bandara di Indonesia wilayah tengah dan timur tersebut memperoleh pendapatan Rp8,9 triliun. Pada tahun ini, angkanya ditargetkan bisa mencapai Rp10,2 triliun.
 
Pihaknya mengaku optimistis dapat mencapai target RKAP 2019 dan tetap berusaha maksimal untuk memberikan pelayanan kepada seluruh pengguna bandara. Terlebih, perusahaan pelat merah itu juga tetap mengalokasikan dana investasi sebesar Rp17,5 triliun.
 
Dari total dana investasi tersebut, sebanyak 79 persen atau Rp13,8 triliun digunakan untuk pengembangan bandara. Sementara itu, sisanya yakni Rp3,7 triliun difokuskan untuk operasional bandara.
 
AP I tidak hanya sebagai BUMN di bidang pengelolaan bandara, tetapi didorong untuk mampu menjadi agent development yang bisa berkontribusi signifikan mendukung program pemerintah. Selain itu, juga diperlukan pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi udara ke wilayah Indonesia Timur.
 
Handy menerangkan Bandara Sentani yang akan segera dikelola oleh perseroan juga diharapkan mampu menjadi salah satu penopang pendapatan. Rencananya, penandatanganan kerja sama akan dilakukan pada bulan ini.
 
Dia menjelaskan peningkatan yang akan dilakukan pada Bandara Sentani mencakup aspek keselamatan, keamanan, dan layanan agar bisa dirasakan seluruh pengguna bandara. Terlebih, bandara itu akan menjadi gerbang utama dalam penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
 
AP I juga diketahui tengah membidik pengelolaan dan pengembangan bandara lain dalam skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) ini, di antaranya Bandara Komodo di Labuan Bajo dan Bandara Juwata di Tarakan. Namun, keduanya sedang dalam proses valuasi aset serta penghitungan kontribusi tetap dan bagi hasil.
 
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan Bandara Sentani akan dikelola oleh AP I melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Penandatanganan kesepakatan akan dilakukan pada 14 Oktober 2019.
 
"AP I akan mengeluarkan Rp550 miliar untuk landasan dengan spesifikasi yang tinggi, agar semua jenis pesawat dapat mendarat di sini, serta dilakukan pengembangan terminal," paparnya dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper