Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani pada September 2019 Naik 0,63 Persen

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan kenaikan NTP terjadi pada hampir semua sektor. Dia menilai, kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian.
Asnawi, petani di Lebak, berdiri di tengah sawahnya yang kekeringan pada Rabu (31/7/2019)./Antara
Asnawi, petani di Lebak, berdiri di tengah sawahnya yang kekeringan pada Rabu (31/7/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat Nilai Tukar Petani nasional pada September 2019 sebesar 103,88 atau naik 0,63%.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan kenaikan NTP terjadi pada hampir semua sektor. Dia menilai, kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian.

Sementara itu, harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian mengalami penurunan.

Suhariyanto memerinci, kenaikan NTP ini dipicu oleh naiknya empat subsektor pertanian yakni NTP subsektor tanaman pangan 1,88%, suksektor hortikultura 0,01%, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,69%, dan NTP subsektor perikanan sebesar 0,61%.

"Hanya subsektor peternakan yang mengalami penurunan 0,66%," ujar Suhariyanto di BPS, Selasa (1/10/2019).

Dia menyatakan, kenaikan NTP juga disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik 0,14%, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun 0,49%.

"Peternakan itu indeks harga yang diterima menurun karena ada penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, yang diterima petani berkurang, maka penurunan yang diterima petani juga lebih tajam," jelas Suhariyanto.

BPS mencatat, NTP di Provinsi Jami mengalami kenaikan tertinggi 2,27%, dibandingkan dengan kenaikan dari NTP di provinsi lainnya.

Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan terbesar yakni 1,56%, dibandingkan dengan NTP di provinsi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper