Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur China Lampaui Perkiraan, Prospek Tetap Suram

Kondisi sektor manufaktur China dilaporkan membaik seiring dengan bertambahnya pesanan baru. Meski demikian, angka PMI manufaktur China masih di bawah batas yang mengindikasikan kontraksi.
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi sektor manufaktur China dilaporkan membaik seiring dengan bertambahnya pesanan baru. Meski demikian, angka PMI manufaktur China masih di bawah batas yang mengindikasikan kontraksi.

Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS) China pada Senin (30/9/2019), indeks manajer pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) pada September naik menjadi 49,8.

Raihan ini lebih baik dari proyeksi dalam survei ekonom Bloomberg yakni 49,6. Tetap saja, PMI manufaktur China berada di bawah level 50, yang membatasi ekspansi dan kontraksi, untuk bulan kelima berturut-turut.

Adapun indeks non-manufaktur berada di level 53,7 dan PMI manufaktur terpisah yang lebih fokus pada perusahaan-perusahaan kecil berorientasi ekspor naik 1 poin menjadi 51,4, angka tertinggi dalam lebih dari setahun.

“Hasilnya lebih baik dari yang diperkirakan, mungkin karena faktor akhir kuartal, tetapi pasar tidak akan menganggapnya sebagai sinyal titik balik,” ujar Zhou Hao, ekonom pasar negara berkembang senior di Commerzbank AG, Singapura.

“Ini adalah rebound kecil yang tidak terduga dalam siklus ke bawah, dan prospek keseluruhan masih suram,” tambahnya.

Pesanan konstruksi baru naik 1,2 poin menjadi 55,1 karena meningkatnya investasi infrastruktur mendorong permintaan konstruksi, menurut sebuah pernyataan di situs web Pusat Informasi Logistik China, yang membantu menyusun data PMI.

“Diperkirakan pada kuartal keempat, investasi infrastruktur akan terus pulih, berkontribusi pada stabilisasi ekonomi," menurut pernyataan itu.

Hasil tersebut sedikit membawa angin segar setelah aktivitas ekonomi melambat pada Agustus. Saat itu produksi industri tumbuh dengan laju paling lambat secara bulanan sejak 2002.

Dalam sebuah catatan sebelum rilis data manufaktur, ekonom China International Capital Corp. yang dipimpin oleh Eva Yi mengatakan produksi industri mungkin akan mengalami kenaikan dari dari peningkatan yang sangat lemah pada bulan Agustus.

“Namun, berdasarkan tren saat ini, risiko penurunan untuk PDB kuartal ketiga telah meningkat secara material, menyoroti urgensi untuk upaya kontra-siklus yang lebih menentukan dan efektif,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper