Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah Anjlok, Bulog Diminta Serap Kelebihan Pasokan

Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyatakan penyerapan oleh Perum Bulog harus menjadi solusi ketika stok bawang merah melimpah. 
Petani memanen bawang merah di Kampung Tugu, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Petani memanen bawang merah di Kampung Tugu, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyatakan penyerapan oleh Perum Bulog harus menjadi solusi ketika stok bawang merah melimpah. 

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan melimpahnya stok bawang merah mengakibatkan harga terus anjlok.

“Sudah dua bulan harga enggak naik-naik,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini. 

Dia menuturkan harga bawang merah di petani saat ini senilai Rp11.500 per kg, sedangkan harga acuan pembelian di petani harusnya di atas Rp13.800 per kg. Sementara itu, harga normal agar petani mendapat untung setidaknya Rp18.500 per kg. 

Harga yang rendah ini diprediksi akan berlangsung hingga November 2019 atau saat memasuki musim penghujan. Juwari menjelaskan penurunan harga akibat melimpahnya hasil produksi bawang merah merupakan pola tahunan. 

Periode Juni—Agustus dianggap sebagai periode terbaik untuk penanaman karena faktor musim yang menjanjikan produktivitas lebih tinggi. Namun, menurutnya, penurunan harga kali ini ini lebih dalam dibandingkan tahun sebelumnya karena jumlah produksi secara nasional meningkat. 

Dia mengatakan, produksi meningkat tinggi di sejumlah daerah di luar Brebes.

Sementara itu, Kementerian Pertanian tengah mendata dan menyiapkan pengaturan pola tanam bawang merah di berbagai daerah untuk menstabilkan harga dan pasokan komoditas hortikultura itu. 

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto. “Kita siapkan data dan informasinya terkait pola tanamnya ini. Kita buat petanya untuk kabupaten seluruh Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper