Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Whitesky Aviation Jajaki Pasar Asia Tenggara

Penjajakan perluasan pasar dilakukan seiring tumbuh dan berkembangnya industri helikopter di kawasan regional tersebut. 
Helikopter jenis Bell 505 melakukan uji coba pendaratan saat persiapan pengoperasian Terminal Helikopter Cengkareng Heliport Intercity atas kerja sama PT Whitesky Aviation dan PT Angkasa Pura (AP) II, di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Helikopter jenis Bell 505 melakukan uji coba pendaratan saat persiapan pengoperasian Terminal Helikopter Cengkareng Heliport Intercity atas kerja sama PT Whitesky Aviation dan PT Angkasa Pura (AP) II, di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - PT Whitesky Aviation, operator maskapai penerbangan tidak berjadwal berbasis helikopter di Indonesia, sedang melakukan penjajakan pasar di Asia Tenggara.

Penjajakan perluasan pasar dilakukan seiring tumbuh dan berkembangnya industri helikopter di kawasan regional tersebut. 

Hal tersebut disampaikan CEO Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja di sela pertemuan Civil Helicopter South-East Asia Summit (CHSEAS), yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada 25 - 26 September 2019. 

CHSEAS adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) helikopter sipil tahunan untuk tingkat regional. Civil Helicopter South-East Asia Summit merupakan ajang bergengsi untuk para pelaku industri helikopter sipil di Asia Tenggara. 

Tujuan KTT adalah menghadirkan para profesional pemerintah dan industri helikopter sipil untuk bersama-sama membicarakan perkembangan pasar helikopter di kawasan. 

Pada gelaran yang dihadiri sekitar 200 peserta, mewakili sekitar 100 organisasi dari 20 negara, Denon menyampaikan bahwa potensi dan pertumbuhan pasar di Indonesia saat ini masih sangat besar. Meskipun, lanjut Denon, banyak tantangan yang harus dihadapi. 

Whitesky Aviation, melalui brand Helicity, selama ini mengintegrasikan platform digital dengan layanan helikopter untuk retail. Konsumen bisa menggunakan layanan transportasi helikopter dengan mudah, mulai dari cek ketersediaan jadwal, helipad terdekat, serta beragam fitur lainnya. 

Pada kesempatan itu, Denon juga menyinggung keinginan beberapa operator helikopter untuk berkolaborasi dengan Helicity di masa mendatang. 

“Adaptasi bisnis ini penting bagi kami, apalagi jika kami ingin melakukan ekspansi ke pasar regional Asia Tenggara,” tutur Denon di Bangkok, melalui keterangan resmi yang diperoleh Bisnis, Jumat (27/9/2019). 

Hingga saat ini di Asia Tenggara terdapat 1.137 helikopter yang beroperasi untuk berbagai profil atau keperluan, mulai dari sarana transportasi perkotaan, penghubung industri lepas pantai, SAR dan emergency, maupun privat dan korporasi.

Industri helikopter diyakini akan terus tumbuh seiring dengan membaiknya pertumbuhan industri dan ekonomi di kawasan.  Terlebih dengan semakin positifnya harga komoditas yang memiliki peran besar dalam industri penerbangan, seperti industri minyak dan gas. 

Sumruam Smaiklang dari otoritas penerbangan sipil Thailand (The Civil Aviation Authority of Thailand) menyampaikan, tantangan untuk industri penerbangan sipil khususnya helikopter di Thailand adalah penerbangan untuk malam hari dan masalah lahan untuk helipad

“Pemerintah Thailand komitmen untuk mendukung perkembangan industri helikopter sipil ini, kita mencoba memastikan bagaimana regulasi ini akan mendukung ke arah sana” ujar Sumruam.

Sumruam juga melihat bagaimana Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan besar dalam industri penerbangan helikopter sipil. 

Hal itu seiring banyaknya operator atau perusahaan yang berkonsentrasi dalam bisnis tersebut. "Tantangannya tentu banyak, misalnya masalah geografis sebagai negara kepulauan," ujarnya.

Pihaknya menyatakan bahwa Thailand siap untuk mendukung siapa pun yang akan bersama–sama pemerintah Thailand membangun industri helikopter di negeri Gajah putih tersebut.

Selain Denon, para profesional dari Indonesia yang hadir pada CHSEAS antara lain Kapten Ariel dari DCGA, Kapten L Yunus selaku Ketua Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia, dan Tri Prasetyo dari Indonesia BV Logistic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper