Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stafsus Presiden : Indonesia Tak Alami Resesi yang Dramatis

Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) mengatakan Ahmad Erani Yustika setelah menggelar diskusi terkait pemindahan ibu kota beberapa waktu lalu, IKA UB juga kembali membuka diskusi tentang kekuatan ekonomi Indonesia di tengah resesi.
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati (kiri), Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masdukui), dan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Istana Negara./Bisnis-Amanda K. Wardhani
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati (kiri), Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masdukui), dan Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Istana Negara./Bisnis-Amanda K. Wardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Ikatan Alumni Universitas Brawijaya menggelar diskusi membahas sinyal resesi ekonomi global dan dampaknya ke Indonesia.

Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) mengatakan Ahmad Erani Yustika setelah menggelar diskusi terkait pemindahan ibu kota beberapa waktu lalu, IKA UB juga kembali membuka diskusi tentang kekuatan ekonomi Indonesia di tengah resesi.

Dia berharap melalui diskusi ini, kekuatan ekonomi Indonesia bisa terprediksi lebih baik bagi Indonedia mengelola tantangan dan prospek ekonomi ke depan.

"5 tahun serangkaian sudah dikerjakan di tengah situasi yang tidak mudah. Kita semua tahu belakangan negara tersungkur melalui ekonomi yang ombaknya cukup tinggi," kata Ahmad Erani di Pasar Baru, Senin (23/9/2019).

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi ini juga menyatakan, Indonesia tak mengalami resesi yang dramatis.

Dia menilai masih ada peluang bagi Indonesia memanfaatkan krisis seperti Vietnam dan Filipina.

"IKA UB ingin punya peran lebih aktif bukan semata memberikan rekomendasi kepada pemerintah tetapi mentransaksikan gagasan," ujar Erani.

Tuut hadir empat narasumber diskusi, yaitu; Rektor Unika Atmajaya Jakarta A. Prasetanyoko, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo, Direktur Pengembangan Pasar Bank Indonesia Yoga Affandi, dan Dody Ariefanto Ekonom Alumni Universitas Brawijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper