Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Tanaman Pangan 2020 Tergantung Curah Hujan

Curah hujan musim penghujan yang akan datang bakal mempengaruhi produksi pangan.
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019)./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019)./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA -- Mundurnya masa tanam untuk komoditas pangan sebagai imbas kemarau yang lebih panjang dinilai tak banyak berpengaruh pada produksi tahun depan. Kendati demikian, kondisi ini bakal sangat dipengaruhi oleh curah hujan pada musim penghujan mendatang.

Mundurnya musim hujan biasanya diikuti dengan perubahan pola tanam petani. Ketua Umum Asosiasi Bank dan Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengemukakan para petani cenderung mengawali musim hujan dengan menanam tanaman palawija berusia pendek yang kemudian disusul dengan penanaman padi.

"Biasanya jika mundur tanam seperti itu petani mengubah pola tanamnya. Kalau ada hujan petani akan menanam palawija berumur pendek dulu, baru jadi padi yang dimulai pada Desember-Januari," kata Dwi saat dihubungi Bisnis, Jumat (20/9/2019).

Dengan perkiraan masa tanam yang dimulai pada Desember, Dwi memprediksi puncak panen akan berlangsung selama April sampai Mei. Curah hujan pada bulan ini, sambungnya, akan sangat mempengaruhi masa tanam kedua tanaman padi.

"Kalau mereka tanam Desember [2019] kan, April [2020] mereka sudah panen. Jika relatif banyak bulan April hujannya, Mei akan tanam padi lagi," katanya.

Dwi pun tak memungkiri jika penanaman padi masih berlangsung di sejumlah daerah meski kemarau masih berlanjut. Kendati demikian, jumlahnya tak seberapa jika dibanding luas lahan secara keseluruhan.

Di sisi lain, produksi padi tahun ini diperkirakan turun dibanding 2018 akibat berkurangnya luas panen. Hal ini ditambah dengan kekeringan yang terjadi, potensi puso, dan sebagainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper