Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM), Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan Rembug Kopi Nasional 2019 untuk mengangkat dan mengenalkan keanekaragaman kopi Nusantara.
Rembug Kopi Nasional 2019 akan berlangsung selama tiga hari pada 20-22 September 2019 di Exhibition Hall SMESCO Indonesia, Jakarta. Adapun acara tersebut dibuka oleh Menteri Koperasi UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga.
Direktur Utama LLP-KUKM Kemenkop UKM Emilia Suhaimi mengatakan, Rembug Kopi Nasional 2019 juga juga digelar sebagai upaya untuk menyatukan potensi komoditas kopi Indonesia untuk memasuki pasar global.
"Kami mengundang para pelaku UKM di bidang kopi untuk dapat berkumpul, berembug dan saling bersinergi dalam rangka mem-branding kopi unggulan dari masing-masing daerah, sehingga menjadi potensi dengan prospek yang cerah” katanya di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Emilia mengharapkan, masyarakat, pebisnis, asosiasi, eksportir dan juga pecinta kopi akan lebih mengenal berbagai hal tentang kopi. Mulai dari proses penanaman, panen, dan pengolahan biji kopi, serta ciri khas rasa kopi lokal yang sangat beragam dari berbagai wilayah di Indonesia melalui Rembug Kopi Nasional 2019.
Lebih lanjut, Emilia menjelaskan berbagai agenda menarik akan digelar sepanjang penyelenggaraan Rembug Kopi Nusantara 2019, diantaranya Ekspor Perdana Kopi Nusantara asal Bali ke Korea Selatan, Talkshow inspiratif tentang Start Up di bidang kopi & bedah buku barista, Pameran I – CRAFT, untuk mendukung pelaku UKM agar semakin berkembang.
Kemudian ada pula Pemilihan Duta Kopi Indonesia 2019, public cupping setiap hari, Coffee Roasting Competition, Fun Brewing Throwdown Competition, Brewing Class, Talk Show bersama Speciality Coffee Association Indonesia (SCAI)
Sementara itu, Panitia Pelaksana Rembug Kopi Nasional 2019 Lisa Ayodhia menyampaikan, acara tersebut merupakan salah satu upaya mencari pemecahan masalah tantangan agribisnis komoditas kopi dari hulu ke hilir.
"[Acara ini] juga menjadi upaya untuk menyerukan persatuan [kita] memajukan dunia per-kopian Indonesia, peningkatan nilai tambah dan daya saing, serta dalam rangka promosi dan pemasaran kopi Indonesia,"kata Lisa di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Lisa mengharapkan, Rembug Kopi Nasional 2019 dapat turut berperan mendorong minat UKM dalam peningkatan kualitas mulai dari pemilihan biji kopi yang baik, pengolahan dan kemasan yang baik. Edukasi mengenai perkopian dan pengemasan, juga disampaikan dalam event ini agar dapat memotivasi UKM dalam rangka pengembangan usahanya untuk dapat bersaing positif di usaha perkopian.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memberi pemahaman tentang dunia perkopian Indonesia kepada masyarakat luas, sehingga bagi para pengusaha skala kecil, dan menengah dapat memanfaatkan peluang usaha bisnis kopi ini.
“Apalagi tren minum kopi telah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari," ujar Lisa.
Adapun secara khusus Rembug Kopi Nasional 2019, kali ini dikemas dengan nuansa Bali sebagai penghormatan kepada Keragaman hasil kopi dengan aneka rasa kopinya.
“Salah satu kopi terkenal dari Bali, adalah kopi Kintamani, yang ditanam di daerah yang sejuk dengan sistem pengairan tradisional, sehingga membuat biji kopinya berkualitas baik, memiliki rasa lembut dan aroma khas yang nikmat, sehingga cita rasanya mendunia. Kopi Bali yang berasal dari Kintamani mendapat sertifikasi Indikasi Geografis (IG) secara resmi, sehingga, kopi Bali sudah memenuhi standard internasional,” tutur Lisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
