Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN III Anggarkan Dana Peremajaan Sawit Tiap Tahun

Investasi sisi hulu dan hilir pada komoditas perkebunan masih menjadi fokus kerja PT Perkebunan Nusantara III (Persero). 
Pekerja menyusun tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit Adolina milik PTPN IV, di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2019)./ANTARA FOTO-Irsan Mulyadi
Pekerja menyusun tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit Adolina milik PTPN IV, di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2019)./ANTARA FOTO-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA — Investasi sisi hulu dan hilir pada komoditas perkebunan masih menjadi fokus kerja PT Perkebunan Nusantara III (Persero). 

Pelaksana Tugas Direktur Utama PTPN III Seger Budiardjo mengemukakan tiap tahun perusahaan telah menyediakan investasi peremajaan pada 4 persen lahan sawit.

"Kami secara rutin melakukan investasi untuk tanam ulang. Minimal 4 persen harus replanting sehingga komposisi tanaman menghasilkan dan tidak menghasilkan itu selalu ideal," ujar Seger di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Seger menyebutkan luas lahan sawit PTPN III yang tertanam sampai saat ini berkisar di angka 500.000 hektare (ha). Luasan tersebut menjadi parameter perusahaan dalam melaksanakan peremajaan.

"Target peremajaan patokannya 4 persen, tapi ada beberapa kebun yang perlu perhatian, yaitu di PTPN XIII," sambung Seger.

Dari sisi hilir, PTPN III juga tetap mengandalkan PT Industri Nabati Lestari yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Sumatra Utara. Pabrik minyak goreng dengan nilai investasi Rp750 miliar itu merupakan usaha patungan (joint venture/JV) antara PTPN III dan PTPN IV dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 51 persen dan 49 persen.

Fasilitas pengolahan yang dibangun di atas lahan 2.000 ha tersebut memiliki kapasitas produksi 600.000 ton per tahun dengan kebutuhan CPO 2.000 ton per hari. Pasokan bahan baku akan berasal dari PTPN III dan IV masing-masing 1.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper