Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Lesu, Hankook Tire Tunda Perluasan Fasilitas Produksi Ban

PT Hankook Tire Indonesia menyatakan rencana pembangunan fasilitas produksi ban radial bus dan truk akan tertunda lantaran perekonomian global yang melambat.
Hankook Tire. /reuters
Hankook Tire. /reuters

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hankook Tire Indonesia menyatakan rencana pembangunan fasilitas produksi ban radial bus dan truk akan tertunda lantaran perekonomian global yang melambat.

Perseroan masih mencari pasar yang akan menyerap produksi fasilitas produksi baru tersebut lantaran lebih dari 90% hasil produksi pabrikan baru akan dialokasikan untuk pasar global.

General Manager Corporate Management Team PT Hankook Tire Indonesia Yoon Keun Yoong menjelaskan seharusnya pabrikan baru tersebut rampung pada 2019 seiring rendahnya produktivitas pabrik ban bus dan truk perseroan di China akibat perang dagang. Rencananya, hasil produksi ban truk dan bus di Indonesia akan diserap oleh negara-negara di Asia Tenggara dan Eropa.

“Kantor pusat kami secara terus menerus memeriksa keadaan global. Kami masih belum dapat memprediksi [kapan pabrik bus dan truk dapat didirikan di dalam negeri],” ujarnya, Selasa (17/9/2019).

Yoon menyatakan pendirian pabrik bus dan truk tersebut merupakan fase ketiga dari lima fase yang telah direncanakan oleh perseroan. Pembangunan pabrik fase kedua membuat kapasitas produksi perseroan meningkat menjadi 12 juta unit per tahun dari 6 juta per tahun dengan total investasi mencapai US$650 juta.

Adapun, keseluruhan fase pembangunan pabrik akan menyerap dana senilai US$1,1 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 4.200 orang.

Yoon mengatakan perseroan menargetkan untuk meningkatkan alokasi penjualan domestik menjadi 11%, sedangkan alokasi penjualan domestik pada tahun lalu sebesar 8%. “Semenjak tahun ini kami ada pemekaran. Untuk sales dan marketing kami buka perusahaan terpisah.”

Perseroan menargetkan dapat memproduksi setidaknya 11,6 juta unit pada tahun ini atau naik 28,11% dari realisasi tahun lalu yakni 9,1 juta unit. Adapun, utilitas pabrik akan dipacu di level 96,66%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper