Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Darmin Nasution : Kondisi Global Pengaruhi Defisit Sektor Migas

Menurut Darmin, meski sektor nonmigas meraih surplus US$840,2 juta pada bulan ini, defisit sektor migas yang cukup besar belum mampu ditutup sektor nonmigas. Ditambah lagi, defisit sektor migas pada Agustus 2019 mencapai US$755,1 juta.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) saat penyampaian keberatan atas European Union's Delegation Act yang disusun Komisi Eropa, di Jakarta, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) saat penyampaian keberatan atas European Union's Delegation Act yang disusun Komisi Eropa, di Jakarta, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution mengakui bahwa defisit sektor migas Indonesia memang masih cukup besar.

Hal tersebut dia sampaikan setelah menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (Ministerial Meeting) antara Singapura dan Indonesia di Jakarta pada Senin (16/9/2019).

Menurut Darmin, meski sektor nonmigas meraih surplus US$840,2 juta pada bulan ini, defisit sektor migas yang cukup besar belum mampu ditutup sektor nonmigas. Ditambah lagi, defisit sektor migas pada Agustus 2019 mencapai US$755,1 juta.

Darmin menuturkan, hal ini merupakan akibat dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Kondisi global yang tak menentu berimbas pada belum pulihnya perdagangan dunia hingga sekarang.

Kondisi ini juga mempengaruhi nilai ekspor migas Indonesia pada Agustus 2019 yang melorot hingga 45%. Menurutnya, Indonesia masih perlu memperhatikan situasi ini lebih lanjut untuk mengambil keputusan soal ekspor migas.

Meski neraca dagang Indonesia masih mengalami defisit secara tahunan sebesar US$1,81 miliar, Darmin menganggap hal ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada periode Januari-Agustus 2018, defisit neraca dagang Indonesia mencapai US$4,16 miliar atau 57% lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada Januari-Agustus 2019.

"Bagaimanapun, nilai neraca dagang bulan ini tetap surplus yang turut membantu menurunkan defisit neraca dagang tahunan. Salah satu kebijakan yang akan kami dorong untuk menekan defisit migas adalah penggunaan Biodiesel B30," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper