Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Nonmigas Industri Pengolahan Turun 4,62 Persen

Beberapa komoditas lain yang menurun untuk nonmigas adalah; produk kimia tercatat US$74,5 juta atau 18,53%, karet dan barang dari karet sebesar US$72,8 juta atau 11,74%, mesin dan peralatan listrik sebesar US$69,6 juta atau 8,19%, serta alas kaki US$47,7 juta sebesar 12,08%.

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ekspor Agustus 2019 untuk industri pengolahan secara (yoy) turun 4,62% dan secara (mtm) turun 2,40%.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan, nilai ekspor industri pengolahan pada Agustus 2019 sebesar US$11,24 miliar. Dia menyatakan, penurunan industri pengolahan disumbang oleh turunnya ekspor peralatan komunikasi lain, juga penurunan ekspor industri pakaian jadi atau konveksi.

Beberapa komoditas lain yang menurun untuk nonmigas adalah; produk kimia tercatat US$74,5 juta atau 18,53%, karet dan barang dari karet sebesar US$72,8 juta atau 11,74%, mesin dan peralatan listrik sebesar US$69,6 juta atau 8,19%, serta alas kaki US$47,7 juta sebesar 12,08%.

Selain itu juga penurunan industri pengolahan terjadi di komoditas karet dan penurunan ekspor batu bara. Alhasil secara keseluruhan komposisi ekspor Indonesia tak banyak berubah dengan komposisi ekspor nonmigas sebesar 93,87% dari total keseluruhan nilai ekspor.

"Namun selain industri pengolahan ada beberapa ekspor nonmigas mengalami pertumbuhan yakni perhiasan misalnya permata sampai US$168,8 juta atau 25,31%," ungkap Suhariyanto di Kantor BPS, Senin (16/9/2019).

Selain perhiasan permata, ekspor nonmigas lain yang tumbuh adalah timah sebesar US$42,4 juta atau 64,65%, bahan kimia anorganik sebesar US$39,0 juta atau 55,47%, benda-benda dari besi dan baja US$33,8 juta atau 35,22% serta lemak minyak nabati ataupun hewani sebesar US$16,1 juta atau 1,17%.

Selama Januari-Agustus 2019, ekspor dari golongan 10 barang memberikan kontribusi 47,82%, terhadap total ekspor nonmigas. Sementara itu dari sisi pertumbuhan ekspor 10 golongan barang turun 9,36% terhadap periode yang sama 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper