Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Tenaga Kerja Punya 4 BLK Baru

Kementerian Ketenagakerjaan memiliki 4 Balai Latihan Kerja (BLK) baru.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan) menyerahkan secara simbolis seribu sertifikat kelulusan kepada perwakilan siswa Balai Latihan Kerja (BLK) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri (kanan) menyerahkan secara simbolis seribu sertifikat kelulusan kepada perwakilan siswa Balai Latihan Kerja (BLK) di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan memiliki 4 Balai Latihan Kerja (BLK) baru.

Keempat BLK tersebut adalah BLK Sidoarjo, BLK Banyuwangi, BLK Belitung, serta BLK Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).

"Dengan adanya penambahan keempat BLK tersebut, masyarakat memiliki akses yang lebih luas untuk mengikuti pelatihan vokasi," kata Dirjen Binalattas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (14/9/2019).

Peresmian keempat BLK tersebut, menurutnya, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk fokus membangun SDM. Tak hanya itu, penambahan BLK itu diharapkan dapat memberi manfaat bagi peningkatan kompetensi dan daya saing SDM, khususnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan daerah-daerah.

Sementara itu, Kepala BLK Sidoarjo, Imam Agung, menambahkan, secara fisik, pembangunan keempat BLK bestatus Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) tersebut telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Namun secara kelembagaan, BLK Sidoarjo dan BLK Banyuwangi ditetapkan sebagai BLK UPTP mulai 2018.

"BLK Sidoarjo dipersiapkan untuk mencetak SDM terampil di sektor industri manufaktur, dan BLK Banyuwangi memfokuskan untuk mendukung SDM di sektor pariwisata, processing, dan beberapa kejuruan lainnya," terang Imam.

Secara kelembagaan, BLK Belitung dan BLK Pangkep ditetapkan sebagai BLK UPTP mulai 2019.

"Kedua BLK tersebut akan memberikan pelatihan di bidang pariwisata, processing, dan beberapa kejuruan untuk mendukung industri manufaktur," kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper