Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Anggaran AS Tembus US$1 Triliun

Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan membengkak hingga menembus US$1 triliun sepanjang 11 bulan pertama tahun fiskal 2019.

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan membengkak hingga menembus US$1 triliun sepanjang 11 bulan pertama tahun fiskal 2019.

Menurut laporan anggaran bulanan yang dirilis Departemen Keuangan AS pada Kamis (12/9/2019), total defisit anggaran pemerintah AS meningkat sekitar 19 persen menjadi US$1,07 triliun hingga Agustus 2019.

Adapun defisit anggaran pada  periode yang sama tahun fiskal sebelumnya tercatat US$898,1 miliar. Meski membengkak, defisit pada akhir tahun fiskal 2019 kemungkinan akan menyempit akibat efek penerimaan pajak

September, bulan terakhir tahun fiskal negara tersebut, biasanya mencatatkan surplus karena pembayaran pajak triwulanan jatuh tempo, sehingga dapat menurunkan angka keseluruhan.

Secara bulanan, defisit pada Agustus tercatat US$200,3 miliar atau lebih kecil dari defisit sebesar US$214,1 miliar yang tercatat pada Agustus 2018, menurut data Departemen Keuangan.

Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office) AS telah memperkirakan bahwa defisit anggaran 2019 akan tercatat US$960 miliar.

Dilansir dari Bloomberg, pembengkakan tersebut mendapatkan dorongan dari bea cukai, yang melonjak menjadi US$64 miliar sepanjang tahun fiskal berjalan dari US$36,7 miliar pada tahun sebelumnya.

Kondisi itu mencerminkan tarif yang dilancarkan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap impor China, baja, dan barang-barang lainnya. Meski demikian, pendapatan dari bea cukai tetap saja merupakan bagian kecil dari keseluruhan pendapatan federal.

Pada Kamis (12/9/2019), Bloomberg News melaporkan bahwa pejabat pemerintahan Trump telah membahas penawaran perjanjian perdagangan terbatas kepada China.

Menurut sumber terkait, keberadaan perjanjian sementara dapat menunda bahkan mengurangi beberapa tarif sebagai imbalan komitmen China atas kekayaan intelektual dan pembelian produk-produk pertanian AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper