Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar Atasi Blackout, PLN Akan Studi Banding ke London, Inggris

PT PLN (Persero) akan melakukan studi banding ke London untuk mempelajari mitigasi negara tersebut dalam penanganan masalah listrik padam masal atau blackout.
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) akan melakukan studi banding ke London untuk mempelajari mitigasi negara tersebut dalam penanganan masalah listrik padam masal atau blackout.

Studi banding ini masuk dalam program pertama perbaikan sistem ketenagalistrikan, yakni review dan penyempurnaan defense scheme dan teknologi sistem kelistrikan Jawa Bali.

Adapun London mengalami listrik padam 9 Agustus 2019 dengan waktu pemulihan hanya 2 jam saja. Sementara itu, blackout yang terjadi di beberapa wilayah Jawa bagian barat pada 4 Agustus 2019 mencapai 30 jam lebih untuk dipulihkan seluruhnya.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan studi banding tidak hanya ke London, Inggris, saja, tetapi akan ada beberapa negara lain yang dikunjungi.

Nantinya, kemampuan pemulihan blackout akan dibandingkan dengan Indonesia sehingga bisa menjadi acuan untuk perbaikan sistem ketenagalistrikan. Meskipun begitu, dia mengakui akan ada sejumlah perbedaan dalam penanganan blackout di masing-masing negara.

"Kemungkinan kita akan melihat bagaimana perbandingan sistem kelistrikan di Jawa Bali dengan yang di London," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Ketenagalistrikan dan PLN, Selasa (10/9/2019).

Selain itu, PLN juga mengaku telah menghubungi pihak manufaktur untuk melakukan komunikasi mengenai skema pertahanan sistem kelistrikan. 

"PLN telah membentuk tim komunikasi dan koordinasi stakeholders PLN dan menyusun program perbaikan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meminta direksi PLN belajar dari negara lain soal kecepatan normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan dengan menggunakan skema house load system.

Adapun blackout bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina, dan Inggris. Namun, skema distribusi listrik di negara-negara tersebut menggunakan house load system sehingga dapat dinormalkan kembali dalam jangka waktu 2 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper