Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seminar Perhumas, Destry Beberkan Kondisi Indonesia di Tengah Perang Dagang

Deputi Gubernur Senior Bank Indoensia Destry Damayanti mengatakan ketidakpastian perang dagang menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi global. Imbasnya, kondisi Indonesia juga menjadi tidak menguntungkan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti membuka Seminar Perhumas tentang Sistem Pembayaran di Museum Bank Indonesia, Jumat (6/9/2019)./Bisnis-Gloria Fransisca
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti membuka Seminar Perhumas tentang Sistem Pembayaran di Museum Bank Indonesia, Jumat (6/9/2019)./Bisnis-Gloria Fransisca

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indoensia Destry Damayanti mengatakan ketidakpastian perang dagang menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi global. Imbasnya, kondisi Indonesia juga menjadi tidak menguntungkan.

"Dinamika ini sangat tinggi sehingga data begitu banyak berseliweran maka semua humas itu harus mengandalkan data," jelas Destry ketika membuka Seminar Perhumas tentang Sistem Pembayaran di Museum Bank Indonesia, Jumat (6/9/2019).

Oleh karena itu, kata Destry, tantangan humas di masa depan adalah menganalisis dan mengelola data tepat sasaran. 

Dia mengakui bahwa AS masih menjadi barometer bagi Indonesia dalam menyusun strategi ekonomi. Apalagi, AS juga menjadi mitra dagang utama. 

Kondisi global saat ini menurutnya sangat dipengaruhi oleh arus komunikasi di media sosial. Misalnya ketika sinyal negosiasi antara AS dan China muncul, pasar akan menyambut positif dan melakukan pergerakan dagang. 

"Sekarang AS mau ke mana arahnya, yang menentukan cuma satu, Trump. Jika trump bunyi di twitter, market bergerak," sambung Destry.

Dia pun menyebut data harus jadi basis utama untuk merumuskan kebijakan.

Sejumlah data juga telah memberi sinyal ekonomi dunia akan mengalami perlambatan. Misalnya, ekonomi kuartal II/2019 di Indonesia turun tipis dari 5,07 persen menjadi 5,05 persen.

"Maka kalau trade war semakin buruk dan faktanya bank sentral dunia akan menurunkan lagi suku bunganya," ungkap Destry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper