Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 4 SEPTEMBER: Dijual, Lahan di Ibu Kota Baru!, Pemerintah Jamin Konsumsi Stabil

Berita mengenai peluang warga untuk turut berpindah serta tingkat konsumsi yang diprediksi stabil menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (3/9/2019).
Peta Kalimantan Timur/Repro-Google Maps
Peta Kalimantan Timur/Repro-Google Maps

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai peluang warga untuk turut berpindah serta tingkat konsumsi yang diprediksi stabil menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (3/9/2019).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Dijual, Lahan di Ibu Kota Baru! Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur membuka peluang bagi warga untuk turut tinggal, berinvestasi, dan mengembangkan pusat pemerintahan baru. Namun, perlu aturan main yang jelas dalam jual beli lahan wilayah tersebut.

Pemerintah Jamin Konsumsi Stabil. Turunnya alokasi subsidi energi dalam RAPBN 2020 diyakini tidak akan mempengaruhi stabilitas konsumsi masyarakat. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menuturkan, tingkat konsumsi diprediksi akan tetap stabil sesuai dengan proyeksi pemerintah pada 2020.

Rezim Beralih ke Sistem Teritorial. Setelah menuai berbagai macam polemik, pemerintah akhirnya membuat sebuah rancangan undang-undang yang mengatur substansi tiga UU yang mencakup PPh, PPN, serta Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Klausul Deviasi Perlu Diperjelas. Definisi mengenai deviasi perlu diperjelas menyusul keputusan Banggar DPR yang mewajibkan pemerintah untuk mengajukan APBN Perubahan dalam RUU APBN 2020. Mengacu pada UU No. 17/2014.

Dicari Segera, Nikel! Pasar nikel, terutama China, mungkin tengah harap-harap cemas menyusul keputusan Indonesia untuk memajukan larangan ekspor bijih nikel yang diprediksi dapat menciptakan defisit besar pada pasar global.

Harga Minyak Tertekan Lagi. Harga minyak mentah bertahan di zona merah, pada Selasa (3/9), karena AS dan China tidak mampu menyepakati jadwal perundingan perdagangan, sehingga memperburuk pesimisme permintaan. Pada saat yang sama data menunjukkan, produsen Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) meningkatkan produksi untuk pertama kalinya pada bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper