Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Jonan Tekankan Efisiensi di Tengah Ketidakpastian Harga Minyak Dunia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengimbau para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk meningkatkan efisiensi melalui penyesuaian teknologi.
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kiri) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati usai jumpa pers pengumuman pengelolaan lanjutan Blok Migas Corridor di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kiri) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati usai jumpa pers pengumuman pengelolaan lanjutan Blok Migas Corridor di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengimbau para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk meningkatkan efisiensi melalui penyesuaian teknologi.

Jonan mengatakan peningkatan efisiensi penting dilakukan di tengah ketidakpastian harga minyak dunia. Dia menuturkan pihaknya sudah menginstruksikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk fokus mencari jalan meningkatkan eksplorasi.

"Tidak ada yang bisa membuat cadangan minyak baru, itu sudah ada di sana sejak lama. Jad,i pendekatan kami adalah efisiensikan bisnis migas," tuturnya saat membuka The 43rd IPA Convex 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/9/2019).

Menurutnya, isu utama dalam industri migas saat ini adalah tidak ada satupun yang dapat memperkirakan pertumbuhan global maupun memperkirakan harga minyak yang terus membaik. Jonan menjelaskan pengaruh gejolak geopolitik juga menentukan harga migas selain mekanisme supply and demand.

"Coba cari cara lah. Kan ini KKKS besar, seperti Exxonmobil, Conocophillips, Pertamina dan lainnya. Ini didorong menggunakan teknologi up to date sehingga biaya produksinya lebih rendah," tambahnya.

Mantan Menteri Perhubungan ini juga menyoroti potensi cekungan migas yang belum dimanfaatkan. Selain memanfaatkan dana komitmen kerja pasti sekitar US$2,5 miliar, eksplorasi juga harus didukung oleh investasi KKKS.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper