Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Melambat, Utilitas Pabrik Ban Anjlok

Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan utilitas pabrikan ban nasional merosot ke level 50% dari posisi akhir tahun lalu yakni 84%.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA —  Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan utilitas pabrikan ban nasional merosot ke level 50% dari posisi akhir tahun lalu yakni 84%. Asosiasi menilai penurunan utilitas tersebut disebabkan oleh turunnya permintaan di pasar global dan lokal.

Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat ekspor karet dan barang dari karet terkontraksi 6,83% secara tahunan dari US3,84 miliar pada Januari—Juli 2018 menjadi US$3,58 miliar. Penurunan performa nilai ekspor tersebut sejalan dengan penurunan Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia pada Juli yang terkontraksi ke bawa level 50,0 atau tepatnya di level 49,6.

Adapun, PMI Indonesia Agustus kembali turun 60 basis poin (bps) menjadi 49.0. Ketua APBI Azis Pane memprediksi perlambatan permintaan akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Menurutnya, penurunan permintaan tersebut merupakan imbas dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

“Akibat perang itu, semua [pelaku industri] di dunia baik secara psikologis dan faktual mengurangi permintaan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/9/2019.

Selain itu, penyakit gugur daun yang dialami oleh perkebunan karet juga berkontribusi dalam penurunan pasokan bahan baku yang tertransmisikan pada penurunan ekspor.

Menurutnya, penurunan produksi tersebut belum akan membaik hingga akhir tahun. Alhasil, Azis memprediksikan nilai ekspor ban akan turun sekitar 5%--10% secara tahunan pada akhir tahun ini.

Selain penurunan permintaan di dalam negeri, Azis mengatakan rendahnya daya beli masyarakat membuat permintaan domestik pun melambat. “Sehingga industri ban tidak secara maksimum menggunakan kapasitasnya.”

Dewan Karet Indonesia mencatat kapasitas produksi industri ban dapat memproduksi 238,6 juta unit ban dalam berbagai jenis pada akhir tahun lalu oleh 18 unit industri. Adapun, utilitas pabrikan ban mobil dan sepeda motor masing-masing berada di posisi 84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper