Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut : Ekosistem Suply Chain Kendaraan Listrik Harus Segera Dibangun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai ekosistem suply chain harus segera dibangun agar masyarakat dapat segera menggunakan kendaraan listrik.
Luhut B. Pandjaitan/Reuters
Luhut B. Pandjaitan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai ekosistem suply chain harus segera dibangun agar masyarakat dapat segera menggunakan kendaraan listrik.

Ekosistem suply chain dimulai dari hulu yakni penyediaan baterai sebagai sumber daya penggerak kendaraan listrik. Dibukanya keran investasi pada pabrik baterai di Morowali, katanya, menjadi salah satu langkah pemerintah dalam membentuk ekosistem selain rekomendasi dihentikannya ekspor nikel pada tahun depan.

"[Pabrik baterai] Morowali sudah mendapat investasi sekitar US$4 miliar, begitu kemarin nikel tidak boleh diekspor, mereka [produsen baterai yang menggunakan nikel dari Indonesia] tidak bisa bikin lagi di luar. Mereka jadi harus bikin di Indonesia," ujarnya di sela-sela acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Rabu (4/9/2019).

Baterai yang menjadi komponen utama mobil listrik sangat menentukan harga kendaraan listrik. Sejumlah produsen mobil mengklaim harga baterai mengambil porsi hingga 60% dari total harga kendaraan listrik itu sendiri.

Artinya, bila baterai mampu diproduksi lokal maka akan menekan harga mobil listrik selain insentif turunan seperti PPnBM yang akan disahkan.

Hingga saat ini, sejumlah produsen mobil listrik menyatakan tidak berencana memproduksi baterai untuk memenuhi kebutuhan mobil listriknya. Mereka pun menggandeng perusahaan baterai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper