Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Anjlok, Industri Diminta Serap Produksi Bawang Merah

Pemerintah berencana memanggil pelaku usaha industri makanan dan minuman untuk mendorong serapan bawang merah di tengah tren harga yang anjlok kala musim panen.
Petani mengeringkan bawang merah setelah dipanen di Kampung Cicayur, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Petani mengeringkan bawang merah setelah dipanen di Kampung Cicayur, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana memanggil pelaku usaha industri makanan dan minuman untuk mendorong serapan bawang merah di tengah tren harga yang anjlok kala musim panen.

Harga bawang merah di tingkat petani saat ini terpantau berada di kisaran Rp6.000-Rp8.000 per kilogram, lebih rendah dibanding biaya produksi yang mencapai Rp13.000 per kilogramnya.

"Saya sedang koordinasi dengan Direktorat Jenderal Industri Agro. Besok kami akan panggil Wingsfood, Indofood, untuk menyerap bawang merah," tutur Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto usai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Suhanto mengutarakan sejauh ini koordinasi dilakukan dengan membahas produksi bawang merah asal daerah mana saja yang akan diserap.

"Kami baru memperoleh informasi daerah mana. Dari mereka [industri] siap menyerap dan minta informasi pada kami daerah mana yang memang sekarang tidak terserap," kata Suhanto.

Selain masih membahas produksi asal daerah mana yang akan diserap, Suhanto belum bisa memastikan berapa target serapan yang bakal dilakukan untuk stabilisasi harga. Ia menjelaskan volume produksi yang akan diserap ini akan menjadi bagian pembahasan dengan pelaku industri makanan dan minuman.

"Saya belum tahu jumlahnya, maka kita perlu ketemu dulu dengan industri, besok ketemu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper